TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 25 orang mahasiswa Pandeglang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) unjuk rasa di Markas Polda Banten di Kota Serang, Kamis (246). Mereka mendesak Kapolda Banten mencopot AKBP Tanto Isyadi sebagai Kapolres Pandeglang karena dinilai tidak serius menegakkan supremasi hukum Bayu Kusuma, 24 tahun, koordinator demonstran, mengatakan, tuntutan ini disampaikan karena masyarakat dan mahasiswa Pandeglang tak percaya terhadap Kapolres dalam menangani kasus-kasus. Mahasiswa membeberkan bukti-bukti perkara yang dipetieskan karena ada kepentingan Kapolres Pandeglang. Salah satunya adalah kasus perusakan dan pengambilan timah hitam di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.Perkara ini, kata Bayu, telah dipetieskan oleh Kapolres. Dia menilai Tanto Isyadi telah melukai hati masyarakatPandeglang dengan melepas sepuluh tersangka pelaku perusakan lingkungan di kawasan itu. "Padahal, bukti-bukti kerusakan telah diserahkan ke Polres," katanya. Perkara lainnya yakni, kasus penyelewengan penyaluran beras murah untuk orang miskin (raskin) September tahun lalu. Perkara terakhir adalah penanganan kasus skandal Bupati Pandeglang Achmad Dimyati Natakusma dengan Shinta Dewi Kristina pelajar SMU di Pandeglang. Kompol Agus Muhana, Intelkam Polda Banten, dan AKP Ade Kusnadi dari Humas Polda Banten yang menemui para pedemo berjanji akan menyampaikan tuntutan ini ke Kapolda Banten Kombes Pol. Abdurrachman. Faidil Akbar - Tempo News Room