Cerita Soedirman Palsu di Atas Tandu  

Reporter

Senin, 12 November 2012 12:39 WIB

Jendral Soedirman. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang mengendap-endap keluar rumah Mustajab Gombloh di Dusun Karangnongko, Kediri. Pada pagi buta, Ahad, 26 Desember 1948, serombongan tentara merangsek ke hutan di pinggir dusun.

Dalam majalah TEMPO edisi 12-18 November 2012 dikatakan bahwa di antara prajurit itu ada satu tubuh kurus yang tengah dipapah. Dia adalah Jenderal Soedirman yang sedang sakit paru. Para pemapahnya ialah Kolonel Bambang Supeno dan Kapten Tjokropranolo.

Kala itu, tanah masih gelap. Mata-mata Belanda diduga kuat telah mengendus keberadaan sang Jenderal. Tanpa mengenakan mantel hijau tentaranya, Soedirman menembus hawa dingin pegunungan. Agar menyingkat waktu, Tjokropranolo menggendong Soedirman.

Tiba di pinggir hutan, rombongan berhenti dan bersembunyi. Mereka waswas menunggu kabar dari pasukan di dalam dusun.

Kisah itu digambarkan Tjokropranolo dalam buku Jenderal Soedirman: Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia. Marzuki Arifin, editor buku ini, mengatakan, karena panik, Tjokropranolo berlari melompati pagar meskipun dalam kondisi menggendong Soedirman.

“Entah mendapat kekuatan dari mana,” kata Marzuki kepada Tempo pada akhir September lalu. “Karena pada kondisi normal ia tak bisa melakukannya.”

Seusai kepergian Soedirman, Kapten Suparjo dan Letnan Muda Laut Heru Kesser berbincang serius di dalam rumah Mustajab. Suparjo meminta Heru, yang memiliki perawakan mirip Soedirman, berdandan layaknya sang Jenderal. Tujuannya guna mengecoh telik sandi Belanda yang diduga berada di dusun itu.

Heru setuju. Ia lantas mengenakan mantel hijau dan blangkon Soedirman. Tak lupa, tandu yang sebelumnya dipakai mengusung Soedirman juga disiapkan. Satu jam kemudian persiapan selesai. Soedirman palsu itu duduk di atas tandu. Ia diusung meninggalkan rumah Mustajab.

Berbeda dengan keberangkatan sebelumnya, kepergian ”Soedirman” kali ini tidak lagi dirahasiakan. Soedirman palsu berangkat dengan disaksikan banyak orang. Mereka kemudian bergerak ke arah selatan.

AGUNG SEDAYU | CORNILA DESYANA

Berita lain:
Di Sekolah, Jenderal Soedirman Dijuluki Kaji

Soedirman, Bintang Lapangan Sepak Bola

Soedirman Penganut Kejawen Sumarah
Soedirman, Sang Jenderal Klenik
Cerita Kesaktian Soedirman

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

21 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

35 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya