Mahasiswa Unsoed Tolak Uang Kuliah Tunggal Mahal  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 6 November 2012 10:48 WIB

Puluhan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman melakukan aksi menolak kedatangan Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, Rabu (28/4). Mereka meminta Nuh untuk tidak menerbitkan perppu pengganti undang-undang BHP. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Purwokerto - Pemberlakuan uang kuliah tunggal di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto terus mendapat penolakan dari mahasiswa. Salah satunya datang dari mahasiswa yang menamakan dirinya Gerakan Save Soedirman. “UKT masih terlalu mahal untuk mahasiswa Unsoed,” kata juru bicara Save Soedirman Centre, Pendi Wijanarko, Senin, 5 November 2012.

Ia mengatakan, ada banyak laporan mengenai masalah pemberlakuan kebijakan UKT tersebut. “Ternyata masih ada tarikan lain selain UKT, seperti kartu perpustakaan dan buku. Padahal, sebelumnya mereka menjamin tak ada tarikan lain selain UKT,” katanya.

Ia juga menyesalkan adanya tarikan sumbangan murni yang dinilai semakin memberatkan mahasiswa. Tarikan sumbangan murni tidak bisa ditolak mahasiswa karena tertulis otomatis di formulir pendaftaran. “Kalau namanya sumbangan mengapa diwajibkan? Ini kan aneh,” kata dia.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unsoed, Irfan Irianto, mengatakan, penerapan UKT memberatkan mahasiswa, terbukti dengan banyaknya keluhan yang disampaikan ke BEM Unsoed. “Ada banyak aduan terkait dengan penerapan UKT ini,” katanya.

Menurut dia, banyak mahasiswa mempertanyakan UKT, karena mereka baru tahu penerapan UKT setelah diterima di Unsoed. Ia menambahkan, UKT Unsoed jauh lebih mahal dibandingkan dengan di universitas lain. Contohnya, kata dia, UKT di program studi Kedokteran Umum, Unsoed masih lebih mahal ketimbang dengan UNS Solo. Di Unsoed, UKT untuk Kedokteran Umum Rp 15 juta, sedangkan di UNS Rp 5 juta.

Karena itu, lanjut Irfan, pihaknya masih terus melakukan advokasi kepada mahasiswa dan secara tegas menolak UKT. “Secara tegas, sejak awal kami menolak tegas penerapan UKT tersebut, karena jelas-jelas memberatkan mahasiswa,” kata dia.

Pembantu Rektor II Unsoed, Eko Hariyanto, membantah bahwa UKT lebih mahal dibanding sebelumnya. “Justru UKT lebih murah jika dibandingkan masa-masa sebelum UKT,” kata dia.

Ia mengatakan, sebelum adanya penerapan UKT, mahasiswa Kedokteran Umum Unsoed harus membayar biaya fasilitas pendidikan sebesar Rp 100 juta hingga Rp 300 juta. Tetapi kalau sekarang, mereka hanya membayar Rp 15 juta setiap semester atau Rp 105 juta dalam tujuh semester. Bahkan, untuk jurusan Sosiologi Fisipol hanya Rp 2,4 juta tiap semester.

Menurutnya, dengan adanya penerapan UKT, Unsoed juga terkena dampaknya, karena mengalami defisit anggaran sampai Rp 15 miliar. “Defisit ini terjadi karena anggaran Unsoed telah ditentukan pada setahun sebelumnya. Tetapi, UKT diterapkan pada tahun ajaran sekarang, sehingga anggaran mengalami defisit," kata dia.

Hingga saat ini, kata dia, uang yang baru terkumpul sebesar Rp 29 miliar. Ia mengatakan, tahun ini sebenarnya Unsoed menargetkan anggaran untuk biaya operasional kuliah selama setahun sejumlah Rp 118 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan dengan anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 104 miliar.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

11 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

15 Maret 2024

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

5 Maret 2024

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

16 Januari 2024

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketimpangan pendidikan dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

16 Januari 2024

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa LPDP.

Baca Selengkapnya

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

17 Agustus 2023

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

1 Desember 2022

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

Alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah, dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

23 September 2022

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

HNW meminta agar Pesantren menjadi Direktorat Jenderal, serta proporsionalitas anggaran bagi madrasah swasta, evaluasi sistem pengangkatan guru madrasah, sosialisasi UU Pesantren, dan realisasi Dana Abadi Pesantren.

Baca Selengkapnya

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

17 Agustus 2022

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

Ikatan Alumni ITS menyumbang Rp 1 miliar untuk dana abadi. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma kampus.

Baca Selengkapnya