TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman DI Yogyakarta kian intensif mengkampanyekan pelestarian lingkungan bagi warganya dengan cara yang tidak destruktif. Pemerintah setempat mengimbau warganya agar menghentikan tradisi membakar sampah karena dinilai tidak ada gunanya dan merusak kesehatan karena karbon monoksida (CO) yang dilepas ke udara.
"Jadi ditawarkan konsep yang lebih ramah lingkungan dan juga menghasilkan nilai ekonomis, seperti penerapan konsep Bank Sampah," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Sleman, Endah Sri Widiastuti, Selasa, 30 Oktober 2012.
Melalui konsep tersebut, Sleman pun kini telah memiliki sentra-sentra pengolahan sampah yang lebih sehat di sejumlah titik. Pengelolaan yang sehat itu juga mendatangkan rezeki tersendiri bagi warga melalui sampah-sampah yang diolah ulang.
"Saat ini sudah ada lebih dari 10 sentra bank sampah di Kabupaten Sleman,yang akan terus kami tularkan ke titik lain agar merata," kata dia.
Konsep bank sampah sendiri adalah metode sederhana memilah sampah, namun dengan cara organisasi yang tertatata. Dalam konsep ini masyarakat difungsikan sebagai sebuah struktur organisasi yang memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri.
Mulai dari kelompok yang bertanggung jawab memilah sampah (kertas, plastik, kerasan), kelompok yang melakukan packing, dan kelompok yang berfungsi sebagai pos bank sampah yang menerima sampah untuk pengolahan.
Salah satu sentra bank sampah yang cukup aktif berjalan dan memiliki nasabah banyak adalah kelompok masyarakat di Purwobinangun Pakem Sleman. Sebanyak 90 nasabah bank sampah di lereng Merapi itu mampu mengolah sampah mencapai 499 kilogram per bulan dengan omzet sekitar Rp 400 ribu per bulan.
Tak hanya di pelosok pedesaan, masyarakat di wilayah perkotaan Sleman seperti di perumahan Condongcatur Depok pun juga menjalankan bank sampah. Dengan 82 nasabah, mereka mampu mengolah 400 kilogram sampah per bulan dan mendapatkan omzet Rp 500 ribu.
"Pengelolaan sampah secara benar juga akan berdampak bagi generasi, khususnya anak-anak, agar mendapatkan lingkungan yang bersih, tidak polutif, dan belajar tentang pelestarian sejak dini," kata Endah.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Lain:
Anonymous Akan Bersaing dengan Wikileaks
Sepeda Kayu, Transportasi Ramah Lingkungan
Pengobatan, Ikan Pari Manta Nyaris Punah
Temuan Tengkorak Abad ke-14 di Situs Blanjong
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya