Mantan Ketua PPATK Yunus Husein, saat mengikuti fit and proper test calon dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 13 Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein kini rajin membagi informasi di media sosial. Akunnya @yunushusein sering berkicau soal praktek korupsi dan calo anggaran di Indonesia. Kebetulan dia kini aktif sebagai Ketua Pusat Kajian Anti Pencucian Uang (Pukau) Indonesia.
Pada Ahad, 28 Oktober 2012, akun Yunus berkicau soal maraknya praktek sunat bantuan dari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Semua bantuan Kemendikbud dan Kemenag kepada sekolah di Belik, Pemalang, dan Bantar Kawung, Brebes disunat 10-40 % oleh calo, yaitu politisi atau orang dalam," demikian cuit akun @yunushusein.
Akibat bantuan yang disunat, sekolah terpaksa menerima bantuan yang jumlahnya tidak sesuai. "Kalau tidak mau dipotong, sekolah tidak akan menerima bantuan. Mereka terpaksa menandatangani kuitansi bantuan atau pertanggungjawaban senilai 100%, walaupun kenyataannya bantuan hanya diterima 60%," kicau akun itu lagi.