TEMPO.CO, Sampang - Di Gelanggang Olahraga (GOR) Sampang, tempat pengungsian warga Syiah, Sampang, Madura, terdapat sebuah kamar. Di dalamnya ada kasur lengkap dengan seprei dan bantal teronggok rapi.
Kamar berukuran 2 X 4 meter persegi itu terletak di bagian depan gedung GOR Sampang. Ketika dibuka, udaranya agak pengap. Di pintu tertulis "Bilik Asmara". Ruangan ini dibuat bagi para pengungsi yang hendak menyalurkan hasrat seksualnya.
Di gelanggang olahraga itu, ratusan penganut Syiah Sampang mengungsi setelah terjadi kerusuhan Sunni-Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, 26 Agustus 2012.
Kepada Tempo, sejumlah pengungsi ogah berhubungan intim di kamar itu. "Sekarang banyak yang lebih penting dipikirkan ketimbang seks," kata seorang pengungsi Syiah, Marnoto, Senin, 22 Oktober 2012.
Menurut dia, kebanyakan pengungsi masih memikirkan tentang belum jelasnya penyelesaian kasus Sunni dan Syiah di Sampang serta rencana pemulangan warga Syiah ke rumah mereka di Dusun Nangkernang. "Kalau situasinya begini, mana enak berhubungan?" ujarnya.
Rukoyyah, pengungsi wanita Syiah, mengatakan tidak masalah baginya tidak melayani suami selama berada di pengungsian. Tidak berhubungan badan selama dua bulan, bagi Rukoyyah, bukan soal berat.
Ia punya pengalaman lebih berat, yakni 10 tahun ditinggal suami bekerja ke Malaysia. Selama itu pula ia tidak berhubungan badan. "Saya kepikiran ingin cepat pulang ke rumah," katanya.
Pemuka Syiah Sampang di pengungsian, Iklil Almilal, mengaku sudah sering bersosialisasi kepada warga Syiah agar tidak perlu malu dan sungkan masuk ke Bilik Asmara. Bahkan, kata dia, kapan pun kamar itu bisa digunakan karena kunci kamar sudah tidak lagi dipegang Iklil.
"Tapi semuanya menolak. Katanya lebih baik memikirkan penyelesaian masalah kami ketimbang seks," katanya.
MUSTHOFA BISRI
Berita terpopuler lainnya:
Surya Paloh dan Edward Rebutan Gunung Emas
Tiga Jam Menanti Jokowi
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Kunci Hidup Sukses ala Dahlan Iskan
Penambang Liar Berebut Emas dengan Surya Paloh
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun
Begini Sosok Terduga Teroris yang Tantang Densus
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya