Pengungsi Syiah 'Ogah' Pakai Bilik Asmara  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 22 Oktober 2012 15:31 WIB

Dua balita bersama sejumlah pengungsi lainnya pengikut aliran Syiah tertidur pulas di tempat pengungsian di lapangan tenis indoor, Sampang, Madura, Jatim, Jumat (30/12). Sekitar 200 pengungsi berhasil dievakuasi pihak keamanan setelah pesantren beraliran Syiah di tiga lokasi dan dua desa, dibakar massa pada Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Sampang - Di Gelanggang Olahraga (GOR) Sampang, tempat pengungsian warga Syiah, Sampang, Madura, terdapat sebuah kamar. Di dalamnya ada kasur lengkap dengan seprei dan bantal teronggok rapi.

Kamar berukuran 2 X 4 meter persegi itu terletak di bagian depan gedung GOR Sampang. Ketika dibuka, udaranya agak pengap. Di pintu tertulis "Bilik Asmara". Ruangan ini dibuat bagi para pengungsi yang hendak menyalurkan hasrat seksualnya.

Di gelanggang olahraga itu, ratusan penganut Syiah Sampang mengungsi setelah terjadi kerusuhan Sunni-Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kabupaten Sampang, 26 Agustus 2012.

Kepada Tempo, sejumlah pengungsi ogah berhubungan intim di kamar itu. "Sekarang banyak yang lebih penting dipikirkan ketimbang seks," kata seorang pengungsi Syiah, Marnoto, Senin, 22 Oktober 2012.

Menurut dia, kebanyakan pengungsi masih memikirkan tentang belum jelasnya penyelesaian kasus Sunni dan Syiah di Sampang serta rencana pemulangan warga Syiah ke rumah mereka di Dusun Nangkernang. "Kalau situasinya begini, mana enak berhubungan?" ujarnya.

Rukoyyah, pengungsi wanita Syiah, mengatakan tidak masalah baginya tidak melayani suami selama berada di pengungsian. Tidak berhubungan badan selama dua bulan, bagi Rukoyyah, bukan soal berat.

Ia punya pengalaman lebih berat, yakni 10 tahun ditinggal suami bekerja ke Malaysia. Selama itu pula ia tidak berhubungan badan. "Saya kepikiran ingin cepat pulang ke rumah," katanya.

Pemuka Syiah Sampang di pengungsian, Iklil Almilal, mengaku sudah sering bersosialisasi kepada warga Syiah agar tidak perlu malu dan sungkan masuk ke Bilik Asmara. Bahkan, kata dia, kapan pun kamar itu bisa digunakan karena kunci kamar sudah tidak lagi dipegang Iklil.

"Tapi semuanya menolak. Katanya lebih baik memikirkan penyelesaian masalah kami ketimbang seks," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terpopuler lainnya:
Surya Paloh dan Edward Rebutan Gunung Emas

Tiga Jam Menanti Jokowi
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Kunci Hidup Sukses ala Dahlan Iskan

Penambang Liar Berebut Emas dengan Surya Paloh

Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun

Begini Sosok Terduga Teroris yang Tantang Densus

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya