Tragedi Memey 4: Saya Dijual Setelah Didandani

Reporter

Sabtu, 20 Oktober 2012 10:14 WIB

Sebanyak 12 calon tenaga kerja wanita (TKW) berhasil diamankan di Polres Jakarta Selatan, Rabu (15/12). Calon TKW yang diduga korban penggelapan manusia (Human Trafficking) ini diamankan dari penampungan daerah jalan Pengadegan, Pancoran beberapa hari lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Wina -- Memey baru sadar menjadi korban perdagangan manusia setelah berada di Kuching, Malaysia. Perempuan-perempuan muda asal Indonesia dipekerjakan sebagai pekerja seks yang harus melayani tamu.

Sesampai di Kuching, Malaysia, pada pertengahan Maret 2006, Memey bersama dua rekannya ditempatkan di penampungan. "Mirip barak. Cuma ruang besar dengan banyak tempat tidur bertingkat yang berbaris," kata Memey di kantor PBB Wina, Austria, Rabu lalu, 17 Oktober 2012. Baca: TKI Korban Trafficking Bersaksi di PBB.

Hari berikutnya, bersama lebih dari 10 perempuan lainnya, Memey dibawa ke mal untuk berbelanja kebutuhan. "Saya beli empat pasang baju, dua sepatu, juga lipstik dan bedak," kata Memey. Setelah dari mal, mereka semua dibawa ke salon untuk didandani.

Seusai berdandan, para perempuan korban perdagangan manusia itu diajak makan malam bersama. "Ternyata di situ kami dipamerkan ke pelanggan-pelanggan," kata dia. Memey kemudian dibawa oleh salah seorang tamu ke sebuah hotel. "Saya belum sadar," ujarnya.

Setelah berada di dalam kamar, Memey baru sadar bahwa dia harus menyerahkan tubuhnya kepada pelanggan tersebut. "Dia bilang sudah beli saya dan berhak atas tubuh saya malam itu," ujarnya. Tangis Memey tak membuat si pria hidung belang mengurungkan niatnya. "Saya pasrah saja. Tak bisa melawan."

Keesokan paginya, bodyguard rumah penampungan sudah menjemput Memey di hotel. Kembali ke penampungan, Memey mendapati temannya, Yayuk, histeris dan menangis terus. "Dia akhirnya disiksa bodyguard," kata Memey. "Bahkan dia juga diperkosa ramai-ramai."

Menjadi pekerja seks dan melayani tamu dilakoni Memey setiap hari. "Bahkan pernah dua kali dalam satu malam," kata dia. Memey hanya libur ketika mendapat haid. "Tamu terus ada setiap malam," kata Memey.

Memey tidak tahu penampungan itu berada di sebelah mana Kota Kuching. Pasalnya, perempuan-perempuan korban trafficking tidak bisa melihat dunia luar, kecuali sedang dibawa tamu. Para bodyguard juga menjaga mereka dengan ketat.

Bagaimana kisah Memey di penampungan? Ikuti di "Polisi dan Pelanggan Memey yang Baik Hati".

TITO SIANIPAR (Wina)

Sebelumnya:
Kisah Memey 1: Korban Trafficking Tampil di PBB

Kisah Memey 2: Dari Pasar Secang Hingga Singapura
Kisah Memey 3: Tawaran Kilat nan Menggiurkan

Selanjutnya:

Kisah Memey 5: Polisi dan Pelanggan Baik Hati

Kisah Memey 6: Telepon Seluler yang Membebaskan
Kisah Memey 7: Hidup Baru dengan HIV

Berita terkait

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

24 Juli 2023

PM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran

Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya