Seorang anak di pegang ibunya saat acara pemberian imunisasi Campak dan Polio secara gratis di Gedung Wanita BKOW terhadap warga di kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/10). Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio tahap ketiga akan digelar di 17 provinsi di Indonesia mulai dari 18 Oktober hingga 18 November di pos pelayanan imunisasi yang tersebar di posyandu dan puskesmas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jember - Wabah penyakit difteri di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat hingga 100 persen. Data yang diperoleh Tempo dari Dinas Kesehatan Jember menyebutkan, pada 2011, jumlah penderita sebanyak 24 orang. "Tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi 47 orang. Satu orang meninggal dunia," kata Kepala Hubungan Masyarakat Dinas Kesehatan Jember, Yumarlis, Selasa, 16 Oktober 2012.
Menurut Yumarlis, mulai pekan ini, Dinas Kesehatan melakukan imunisasi dengan target 600 ribu anak bersamaan dengan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Difteri.
Kabupaten Jember masuk peringkat ke-3 sebagai daerah rawan difteri di Provinsi Jawa Timur. Pemerintah pusat menyediakan anggaran senilai Rp 3 miliar dan dana sharing dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jember Rp 300 juta. "Sudah dikerahkan 980 orang tenaga perawat, dokter, dan bidan di 49 Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Jember," ujar Yumarlis.
Sejumlah kecamatan yang masuk daerah rawan difteri di Jember, di antaranya Kecamatan Silo, Ambulu, Mumbulsari, dan Kecamatan Sumberbaru. Selain itu, beberapa kelurahan di kawasan kota juga dinilai berpotensi menjadi daerah penyebaran difteri.