Kalangan Muda NU Tuntut Muktamar Luar Biasa

Reporter

Editor

Sabtu, 12 Juni 2004 12:52 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon:Sekitar 1.500 warga Nahdlatul Ulama (NU) yang terdiri dari ulama, relawan, Kalangan Muda NU (KMNU), dan mahasiswa NU yang hadir dalam pertemuan musyawarah alim ulama NU se-wilayah III Cirebon mendesak untuk segera digelar muktamar luar biasa NU. Desakan ini antara lain diungkapkan Nurjaman, Ketua KMNU Wilayah III Cirebon. Saat ini tuntutan terhadap diselenggarakannya muktamar luar biasa NU sudah sangat mendesak, tegasnya. Tuntutan ini, menurut Nurjaman, dilatarbelakangi oleh para tokoh NU yang saat ini telah terlihat berpolitik praktis dan mengejar kekuasaan serta uang. Mereka sudah tidak lagi mencerminkan seorang kiai yang seharusnya jadi panutan umat dalam bertindak dan bertingkah laku, ujarnya. Hal senada diungkapkan KH Buseri dari Pondok Pesantren Gintung, Kabupaten Cirebon. Kami sangat berharap agar muktamar luar biasa NU ini segera dilaksanakan karena pengurus PBNU yang ada di pusat maupun yang ada di daerah hanya berlomba-lomba mencari kekuasaan dan uang, ujarnya.Menurut Buseri, telah terjadi degradasi moral hingga ke kalangan ulama, yang mana ulama saat ini lebih mementingkan diri sendiri dan duniawi dibandingkan memikirkan umat dan kehidupan di akhirat kelak. Sehingga, katanya, saat ini seolah tidak ada bedanya antara ulama yang sangat tahu mengenai agama dengan orang biasa yang sama sekali tidak tahu tentang agama. Lebih lanjut Buseri mengatakan bahwa seluruh pengurus PBNU yang terlibat dalam tim sukses calon presiden dan wakil presiden untuk segera diberhentikan dari jabatannya di PBNU. Karena mereka-mereka inilah yang memecah belah kaum nahdliyin, ujarnya. Pelaksana Harian Ketua PBNU, KH Masdar Farid Masudi, yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa desakan untuk melakukan muktamar luar biasa NU tidak begitu saja dapat dilakukan. Semua tergantung dengan Rois AM PBNU. Tapi saya berjanji, hasil pertemuan ini akan disampaikan segera ke pengurus besar NU," tuturnya. Ketika disinggung mengenai orang-orang NU yang menjadi tim sukses sejumlah calon presiden dan wakil presiden, Masdar mengatakan bahwa ia tidak bisa mengintervensi karena hal tersebut merupakan hak pribadi seseorang. Kita tinggal lihat hasilnya nanti jika ada salah satu calon mereka yang jadi, apa tindakan yang akan mereka lakukan selanjutnya, ujarnya. Ivansyah - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

43 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya