Anies Baswedan dalam melakukan konferensi pers di KPK, Jakarta, (06/10). Sejumlah unsur masyarakat mendatangi KPK untuk memberikan dukungan pada KPK dan usaha kriminalisasi terhadap penyidik KPK yang belum melapor kembali ke Mabes Polri. TEMPO/Seto Wardhana.
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang hendak dipanggil paksa oleh Provost Mabes Polri ternyata merupakan adik dari Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan.
"Iya, adik sepupu," kata Anies di depan gedung KPK, Jumat, 5 Oktober 2012. Anies mengaku ditelepon perihal adanya upaya penarikan paksa terhadap kerabatnya tersebut saat menghadiri Haul Gus Dur di kediaman Ketua MK Mahfud Md.
Sejumlah elemen masyarakat terus menunjukkan dukungan kepada KPK. Mereka membentuk barikade, bernyanyi, berorasi, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di lobi KPK. Dukungan ini terkait dengan adanya isu penangkapan seorang penyidik oleh Provost Mabes Polri.
Sebelumnya, Mabes Polri hendak menangkap seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi kemarin malam. Penyidik bernama Novel Baswedan itu adalah salah seorang penyidik kasus simulator kemudi. Novel juga merupakan penyidik yang memeriksa tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo kemarin siang.
Pertimbangan MA Kabulkan PK Djoko Susilo Soal Pengembalian Hasil Lelang
8 Mei 2021
Pertimbangan MA Kabulkan PK Djoko Susilo Soal Pengembalian Hasil Lelang
Jakarta - Mahkamah Agung (MA) mengabulkan sebagian permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo. Djoko merupakan terpidana kasus korupsi proyek simulator SIM.