Golkar Motori Pelemahan KPK, Ini Kata Priyo Budi  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 5 Oktober 2012 18:22 WIB

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, saat menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 24-7, 2012. Priyo Budi Santoso meminta agar hasil penyelidikan pelanggaran HAM berat peristiwa 1965-1966 tidak terulang kembali dimasa-masa depan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan draf Revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi disetujui tujuh dari sembilan fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat. Wakil Ketua DPR ini tak mau hanya partainya yang dijadikan kambing hitam.

"Itu disetujui oleh tujuh fraksi, kok. Kalau yang lain kemudian balik badan itu normal saja," kata dia di kompleks parlemen Senayan, Jumat, 5 Oktober 2012.

Dalam risalah rapat pleno Komisi Hukum DPR, Golkar bersama Gerindra dan Hanura menjadi partai yang paling ngotot dalam mengutak-utik kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketiga partai ini menyepakati substansi bahwa kewenangan penuntutan dan penyidikan KPK harus dievaluasi.

Priyo menolak anggapan tersebut. Menurut dia, Golkar tak pernah berniat melemahkan kewenangan KPK. Saat ditanyai soal sikap resmi Partai Golkar dalam rapat 3 Juli 2012 itu, Priyo mengelak. "Saya tidak tahu. Saya belum baca apakah benar seperti itu. Itu urusan fraksi," katanya.

Dia membantah anggapan dialah yang sejak awal mendorong revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi dengan mengirim surat kepada Komisi Hukum. Surat tersebut berisi permintaan agar Komisi Hukum DPR segera merampungkan penyusunan draf.

Menurut dia, pengiriman surat itu bagian dari tugasnya sebagai pimpinan DPR. "Karena ini memang sudah masuk program legislasi nasional yang disepakati bersama dengan pemerintah, maka saya mengirim surat itu karena saya adalah Wakil Ketua Bidang Politik dan Keamanan. Kalau undang-undang soal keuangan tentu bukan saya yang akan menyurati," kata dia.

Soal banyaknya fraksi yang balik badan, Priyo enggan menilai. "Biarkan saja masyarakat yang menilai," katanya.

FEBRIYAN

Berita Terpopuler
Golkar Motor Pelemahan KPK?
Gerindra dan Hanura Dukung Golkar Revisi UU KPK

Hartati Murdaya Dibela Anak Buahnya

Jumat Keramat, Djoko Susilo Penuhi Panggilan KPK

Adam Levine Pakai Kaos ''Damn! I Love Indonesia''

Begini Sikap Partai Penolak Pelemahan Lembaga KPK





Advertising
Advertising

Berita terkait

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

14 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

15 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

21 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya