TEMPO.CO, Purwokerto - Tiga siswa Sekolah Dasar Negeri Kebasen tenggelam di Sungai Serayu dan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. “Ketiganya sudah ditemukan dan berhasil dievakuasi,” kata Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu, Eddy Wahono, Kamis, 4 Oktober 2012.
Ia mengatakan, ketiganya tenggelam tak jauh dari rumahnya. Tepatnya sekitar 500 meter dari bendung gerak Serayu. Menurut dia, ketiganya tenggelam pada Rabu petang.
Bendung Gerak Serayu saat ini memang tak dibuka pintu airnya. Air pun terlihat tak begitu dalam. Di pinggir kali, ketinggian air hanya sekitar setengah meter. Namun, kata Eddy, ketinggian air di tengah sungai bisa mencapai enam meter.
Tiga siswa dari Desa Kebasen, Kecamatan Kebasen, itu, yakni Laila Virgia, Rina Afi Zuhariyani, dan Rosa Amaliyah. Ketiganya masih berumur 11 tahun. Saat ini, mereka tercatat sebagai siswa kelas V SD Negeri Kebasen.
Menurut Yulia Rahmasari, kawan korban, awalnya ia dan para korban berangkat bersama. Mereka berangkat ke sungai sekitar pukul 15.00 dari rumah masing-masing. “Mereka mandi di sungai, tapi saya tidak ikut,” katanya.
Saat sedang asyik mandi, ada seorang korban masuk ke bagian sungai yang cukup dalam. Kedua rekannya berusaha menolong, tapi justru ikut tenggelam.
Melihat ketiga temannya tenggelam, Yulia Rahmasari pun panik dan meminta tolong. Mendengar teriakan itulah warga kemudian berupaya menolong para korban tersebut. Karena tak kunjung ditemukan, maka pencarian korban dibantu jajaran Muspika, tim SAR, dan Polres Banyumas yang kemudian membuahkan hasil.
Jenazah dua korban tewas yang terlebih dulu ditemukan adalah Laila dan Rina. Sementara Rosa baru dapat ditemukan tim pencari sekitar pukul 17.55. Ketiga korban tewas sebelumnya dibawa ke Puskesmas Kebasen untuk dilakukan pemeriksaan.
