Pelemahan KPK Terus Berlanjut

Reporter

Kamis, 4 Oktober 2012 11:25 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta- Lembaga pegiat antikorupsi Indonesia Corruption Watch meyakini upaya melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi bakal terus berlanjut. Peneliti ICW Emerson Yuntho mengatakan musuh KPK akan menggunakan cara legal maupun ilegal.

“Mereka pasti menggunakan segala kewenangannya untuk melemahkan KPK,” kata Emerson, saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Oktober 2012.

Emerson menduga upaya pelemahan dalam jangka pendek dengan menggagalkan proses rekrutmen penyidik internal KPK. Misalnya, dengan menggalang dukungan tak menyetujui KPK. Cara lain, dengan mengkambinghitamkan KPK dengan mengisukan komisi itu tebang pilih menangani korupsi.

Menurut Emerson, upaya pelemahan bisa berasal dari DPR. Dewan bisa melemahkan KPK dengan tiga hak yang melekat: anggaran, legislasi, dan pengawasan. Misalnya, dengan mengurangi anggaran KPK atau menekan komisi antikorupsi saat rapat kerja.

Upaya melemahkan KPK dirasa semakin kuat belakangan ini. Antara lain dengan penolakan DPR atas rencana pembangunan gedung komisi antirasuah dan revisi Undang-Undang KPK yang memangkas kewenangan lembaga itu.

Emerson mengatakan, dukungan publik sangat dibutuhkan menghadapi pelemahan ini. “Kalau publik tak sadar, ya repot,” katanya.

GADI MAKITAN

Berita lain:

Cara Putri Gus Dur ''Merayu'' Djoko Susilo

3 Jurus Melumpuhkan KPK

DPR Terbelah Soal Revisi UU KPK

Abraham Samad Telpon Kapolri Soal Penyidik

Dahlan Iskan: 15 Tahun Lagi Indonesia Sangat Maju



Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

22 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

6 Agustus 2021

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

KPK menolak menjalankan tindakan korektif yang diberikan Ombudsman perihal alih status pegawai.

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya