Demokrat Mundur dari Usulan Revisi UU KPK

Reporter

Kamis, 4 Oktober 2012 05:41 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta:-- Partai Demokrat mundur dari pengajuan rancangan revisi undang-undang KPK. Demokrat sepakat untuk menarik draf RUU dari Badan Legislasi DPR. “Pendeknya, kita menolak revisi undang-undang KPK. Dan akan mencabutnya dari Baleg,” kata Anggota Komisi Hukum dari Partai Demokrat Ruhut Sitompul pada Tempo, 3 Oktober 2012.

Alasan utamanya, kalau revisi diteruskan maka KPK tidak sama lagi dengan yang dulu. “KPK tidak sama lagi dengan semangat korupsi,” ujar Ruhut.

Apalagi, kalau kewenangan penyadapan tidak ada lagi di KPK. “Itu bukan KPK lagi namanya. Kembali saja ke polisi dan kejaksaan,” ujar Ruhut.

Sementara itu anggota Badan Legislasi DPR dari Partai Demokrat Didi Irawadi juga mengungkap hal senada. “Kami menolak karena drafnya sendiri ke arah pelemahan,” ujar Didi. Misal penghilangan poin-poin penting, seperti penghilangan penuntutan, adanya SP3, penyadapan dipersulit, lalu adanya dewan pengawas yang belum jelas.

Menurut Didi, langkah ini dilakukan partainya bukan tiba-tiba, tapi sudah diantisipasi sejak awal. “Karena kita melihat harmonisasi di Baleg, dan terlihatlah seperti apa undang-undang ini,” kata Didi.

Selain revisi undang-undang, Partai Demokrat juga bersikap lunak terhadap pembangunan gedung KPK dan audit. Tapi soal pengawas masih diperdebatkan. “ Kalau tumpang tindih dengan peran komisi buat apa, tidak efektif,” ujar Didi.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

6 Agustus 2021

BW Anggap Pembangkangan KPK ke Ombudsman Hal yang Tak Patut

KPK menolak menjalankan tindakan korektif yang diberikan Ombudsman perihal alih status pegawai.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

4 Mei 2019

Deputi Pencegahan Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik KPK

Dia mengatakan tak pernah diperiksa oleh Direktorat Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK.

Baca Selengkapnya

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

18 Oktober 2018

Catatan 19 Dugaan Pelanggaran Kode Etik Internal KPK versi ICW

ICW merilis data mengenai 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

18 Oktober 2018

Tanggapi Data ICW, KPK: Sebagian Besar Sudah Ditindaklanjuti

ICW merilis data 19 dugaan pelanggaran kode etik di internal KPK dalam rentang 2010-2018.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

17 Oktober 2018

ICW Sebut Ada 19 Pelanggaran Kode Etik di Internal KPK

ICW menyebut ada 19 pelanggaran kode etik di internal KPK para periode 2010-2018.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

25 Oktober 2017

Tito Karnavian: Aris Budiman Tanpa Cacat dan Berintegritas

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, selama di Polri, Dirdik KPK Aris Budiman tanpa cacat dan berintegritas.

Baca Selengkapnya

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

6 September 2017

Kajian Internal Soal Aris Budiman Sudah di Meja Pimpinan KPK

Hasil telaah pengawas internal terhadap Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman sudah berada di tangan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

3 September 2017

Komisi Hukum Nilai Laporan Aris Budiman Belum Tentu Ada Pidana

Nasir berpendapat bahwa laporan Aris Budiman terhadap Novel tidak akan menganggu hubungan antara kepolisian dengan KPK.

Baca Selengkapnya

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

3 September 2017

Pengawas Internal KPK Mulai Bekerja Periksa Kasus Aris Budiman

Pemeriksaan ini berkaitan dengan kedatangan Aris Budiman ke rapat panitia khusus hak angket DPR RI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

3 September 2017

Pengamat Nilai Aris Serang KPK Untuk Tutupi Perkaranya

Laporan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman terhadap Novel Baswedan dinilai tidak tepat.

Baca Selengkapnya