Hari Batik, Pegawai di Bojonegoro Berbatik Ria
Editor
Agus Supriyanto
Selasa, 2 Oktober 2012 15:20 WIB
TEMPO.CO, Bojonegoro - Tidak seperti biasanya, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berbusana batik. Maklum, busana peninggalan leluhur ini dipakai guna memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Selasa, 2 Oktober 2012.
Praktis, hampir seluruh PNS dari pejabat hingga staf di Bojonegoro berbatik ria. Busana batik warna-warni ini juga dikenakan oleh instansi perwakilan pemerintah pusat. Seperti Badan Pertanahan Nasional, Pajak, juga juga pegawai perbankan.
Produk batik yang dikenakan juga bermacam ragam. Mulai dari batik Jonegoroan--sebutan khas batik Bojonegoro, bermotif batik daun, akar, pohon jati, dan seterusnya. Ada juga yang menggunakan produki batik Madura, Pekalongan, hingga batik dari Surakarta.
Menurut Ali Hartanto, pegawai di BPN Bojonegoro memakai baju batik sebagai bentuk penghormatan kepada pakaian tradisional. Selain itu, juga ada instruksi dari pemimpin untuk menghormati Hari Batik Nasional. “Jadi, saya dan para staf lain, semua berbusana batik,” ia menegaskan kepada Tempo, Selasa, 2 Oktober 2012.
Di lingkungan kantor Pemerintah Bojonegoro sendiri juga terlibat beragam. Busana batik yang dikenakan para PNS ini menjadi daya tarik tersendiri. Terutama batik-batik motif mencolok, seperti warna kuning kunir, merah marun, hijau daun, bahkan juga cokelat muda. Ada juga batik warna biru yang dipadu corak hitam.
Dalam lima tahun terakhir industri batik di Bojonegoro terus berkembang. Di sejumlah kecamatan terdapat home industry batik. Seperti di Kecamatan Sumberejo, Kecamatan Kota Bojonegoro, dan di Kecamatan Temayang. Batik khas Jonegoroan ini dijual dengan harga relatif terjangkau, dari harga Rp 60 ribu per meter hingga Rp 400 ribu per meter untuk batik cap. Sedangkan batik tulis, harganya cukup tinggi, yaitu di atas Rp 800 per meternya.
Pemerintah Bojonegoro memberikan bantuan modal berikut pelatihan membatik bagi pengusaha menengah ke bawah yang mengembangkan usaha ini. Selain itu, untuk menggairahkan usaha batik dan para desainer batik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Ibu-ibu PKK, menyelenggarakan lomba desain batik ala Jonegoroan dengan piala Bupati Bojonegoro.
Lomba desain batik ini terbukti banyak memunculkan motif dan corak baru busana batik. “Terbukti, batik Bojonegoro kian dikenal,” tutur Bupati Bojonegoro Suyoto di Pendopo Bojonegoro.
Kewajiban berbusana batik bagi para PNS di Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro ini merujuk pada pengumuman Badan Kepegawaian Daerah yang ditembuskan ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di Bojonegoro. BKD mendapat radiogram dari Sekretaris Kabinet Nomor 541/Seskab/IX/2012 tertanggal 28 September 2012 perihal memakai baju batik dalam rangka Hari Batik Nasional dan Radiogram Menteri Dalam Negeri Nomor 025/3827/Sj tanggal 1 Oktober 2012. Tembusan juga disampaikan ke 27 kantor kecamatan dan 430 desa/kelurahan di Bojonegoro.
SUJATMIKO