Saan Dicecar 7 Pertanyaan Kasus Korupsi Listrik

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 26 September 2012 15:57 WIB

Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustofa. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Wakil Sekretaris Partai Demokrat, Saan Mustofa, selama empat jam lebih. Penyidik mengajukan tujuh pertanyaan kepada Saan terkait dugaan keterlibatan dia dalam kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2008.

Saan berujar penyidik KPK bertanya mengenai pertemuan pembahasan proyek listrik berbiaya Rp 8,9 miliar tersebut. Namun Saan mengaku tidak mengetahuinya. "Saya tidak pernah ikut pertemuan tersebut," kata dia.

Adapun pertemuan itu dibeberkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Nazar mengaku pernah bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Soeparno, saat proyek baru dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat dan di Kementerian. Saat itu, Nazar bersama dengan Saan dan Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat. Kala itu, ketiganya belum menjadi anggota Dewan.

Saan, kata Nazar, juga menyerahkan uang kepada Erman sebesar US$ 50 ribu agar mendapatkan proyek tersebut. Belakangan, proyek dikerjakan oleh PT Alfindo Nuratama Perkasa, perusahaan pinjaman PT Anugrah Nusantara, yang menurut Nazar adalah milik Anas dan dia.

Setelah itu, PT Alfindo mensubkontrakkan pengerjaan proyek kepada PT Sundaya Indonesia dengan anggaran Rp 5 miliar sehingga mengakibatkan negara merugi Rp 3,6 miliar.

KPK sudah menetapkan Neneng Sri Wahyuni, istri Nazar, menjadi tersangka. Pejabat pembuat komitmen, Timas Ginting, juga sudah dipidana bersalah selama tiga tahun penjara.

Saan mengatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui proyek tersebut. "Jangankan mengetahui, membayangkan saja tidak pernah," kata dia.

Saan membantah semua tudingan Nazar tersebut. Meskipun demikian, Saan tetap menganggap koleganya itu tidak mencemarkan nama baiknya. "Kan, saya bisa klarifikasi, jadi saya tidak perlu (keberatan)," kata anggota Komisi Hukum DPR ini.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terkait
Dalam Proyek Lain, Sutan Juga Disebut

Sutan Diduga Menitipkan Perusahaan

Petinggi Demokrat Terseret Proyek Listrik

Jaksa Terkena Suap Lagi, Basrief Arief Ancam Pecat

Bekas Sekjen Deplu Jadi Tersangka Korupsi Lagi

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya