TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Wakil Sekretaris Partai Demokrat, Saan Mustofa, selama empat jam lebih. Penyidik mengajukan tujuh pertanyaan kepada Saan terkait dugaan keterlibatan dia dalam kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2008.
Saan berujar penyidik KPK bertanya mengenai pertemuan pembahasan proyek listrik berbiaya Rp 8,9 miliar tersebut. Namun Saan mengaku tidak mengetahuinya. "Saya tidak pernah ikut pertemuan tersebut," kata dia.
Adapun pertemuan itu dibeberkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Nazar mengaku pernah bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erman Soeparno, saat proyek baru dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat dan di Kementerian. Saat itu, Nazar bersama dengan Saan dan Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat. Kala itu, ketiganya belum menjadi anggota Dewan.
Saan, kata Nazar, juga menyerahkan uang kepada Erman sebesar US$ 50 ribu agar mendapatkan proyek tersebut. Belakangan, proyek dikerjakan oleh PT Alfindo Nuratama Perkasa, perusahaan pinjaman PT Anugrah Nusantara, yang menurut Nazar adalah milik Anas dan dia.
Setelah itu, PT Alfindo mensubkontrakkan pengerjaan proyek kepada PT Sundaya Indonesia dengan anggaran Rp 5 miliar sehingga mengakibatkan negara merugi Rp 3,6 miliar.
KPK sudah menetapkan Neneng Sri Wahyuni, istri Nazar, menjadi tersangka. Pejabat pembuat komitmen, Timas Ginting, juga sudah dipidana bersalah selama tiga tahun penjara.
Saan mengatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui proyek tersebut. "Jangankan mengetahui, membayangkan saja tidak pernah," kata dia.
Saan membantah semua tudingan Nazar tersebut. Meskipun demikian, Saan tetap menganggap koleganya itu tidak mencemarkan nama baiknya. "Kan, saya bisa klarifikasi, jadi saya tidak perlu (keberatan)," kata anggota Komisi Hukum DPR ini.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terkait
Dalam Proyek Lain, Sutan Juga Disebut
Sutan Diduga Menitipkan Perusahaan
Petinggi Demokrat Terseret Proyek Listrik
Jaksa Terkena Suap Lagi, Basrief Arief Ancam Pecat
Bekas Sekjen Deplu Jadi Tersangka Korupsi Lagi
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaMengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih
19 Maret 2018
Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu
12 Maret 2018
Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaAHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru
12 Maret 2018
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.
Baca SelengkapnyaPengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi
12 Maret 2018
Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaKala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah
12 Maret 2018
Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaAHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi
11 Maret 2018
AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaSBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat
11 Maret 2018
Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.
Baca Selengkapnya