Foto Wahyu Ristanto, Pelaku bom di Depok. Tempo/Ukky Primartantyo
TEMPO.CO, Karanganyar - Terduga teroris yang terlibat bom Depok, Anwar alias Wahyu Ristanto, ternyata menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Jatiyoso, Karanganyar. Wahyu masuk pada tahun ajaran 2000/2001, lalu melanjutkan pendidikan ke sebuah SMK di Wonogiri.
Menurut salah seorang guru SMP 3 Jatiyoso, Warino, sang peracik bom Depok ini dikenal sebagai siswa pintar. "Dia selalu masuk lima besar di sekolah," katanya, Kamis, 13 September 2012.
Menurut gurunya ini, Wahyu pintar di hampir semua mata pelajaran. Dia juga siswa yang tidak pernah membuat masalah. "Dia tidak pernah punya kasus," ujarnya.
Pihak sekolah sendiri terkejut dengan kabar Wahyu terlibat terorisme. Sebab, Wahyu dikenal baik dan pendiam. "Lagi pula dia dari desa. Masak terlibat terorisme?" katanya tak percaya.
Warino mengatakan polisi sudah datang ke sekolah dan meminta keterangan soal perilaku Wahyu selama di sekolah. "Dan sudah kami sampaikan apa adanya," katanya.
Densus 88 Ringkus 6 Terduga Teroris di Aceh dan Bandung
17 November 2019
Densus 88 Ringkus 6 Terduga Teroris di Aceh dan Bandung
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus empat terduga teroris di Aceh. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal pun membenarkan penangkapan tersebut.
Revisi UU Antiterorisme, Kewenangan BIN Masih Akan Dibatasi
21 Januari 2016
Revisi UU Antiterorisme, Kewenangan BIN Masih Akan Dibatasi
Anggota Komisi Hukum, HAM, dan Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat, Arsul Sani, berujar BIN hanya boleh melakukan kegiatan intelijen dalam rangka pencegahan terorisme.