TEMPO Interaktif, Jakarta: Tiga kelompok massa berbeda, Sabtu (22/5), berunjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), diawali dengan datangnya pendukung Gus Dur yang menamakan diri Garda Bangsa, Gus Dur Movement, PMII serta kelompok lainnya dari Jakarta, Subang, Banten. Kelompok massa pertama ini mengusung tuntutan, cabut SK KPU 26/2004, pecat dan adili Ketua dan Anggota KPU karena melanggar Undang-Undang dan HAM, kembalikan kedaulatan rakyat dan laksanakan judicial review SK KPU dan UU 23/2002 oleh MA. Dalam unjuk rasa kelompok pendukungn Gus Dur, ini sempat terjadi aksi dorong mendorong antara pendukung Gus Dur yang memaksa masuk ke kantor KPU dan petugas keamanan. Kemudian, kelompok pengunjuk rasa kedua datang. Kali ini, massa yang datang memakai seragam rompi hitam bertuliskan "Wiranto-Gus Solah dwi tunggal penyelamat NKRI". Demonstran yang menamakan diri Himpunan Pemilih Indonesia ini mengusung isu, tiap warga negara Indonesia termasuk Wiranto berhak dicalonkan sebagai presiden. Tidak lama berselang, gelombang ketiga datang: BEM se-Jabotabek. Massa kelompok ini datang dengan mengusung isu, gagalnya pemerintah menjalankan reformasi, korupsi menggila sementara hukum mandul, pendidikan dikomersialisasikan, kedaulatan rapuh diintervensi asing, ekonomi lemah dan harga-harga melambung tinggi. Walau ada tiga kelompok pengunjuk rasa, tidak terjadi bentrokan antar pengunjuk rasa, dan saat ini para pendukung Gus Dur masih bertahan di tengah hujan deras tepat di depan pagar KPU. Sementara itu, pendukung Wiranto dan BEM Sejabotabek memilih untuk duduk-duduk dan berteduh di sekitar Jalan Imam Bonjol. Rina - Tempo News Room