Waspada Penipuan Iklan Kuliah Sambil Bekerja

Reporter

Selasa, 4 September 2012 04:01 WIB

Ilustrasi Penipuan

TEMPO.CO, Yogyakarta--Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) Yogyakarta meminta masyarakat mewaspadai iklan berisi iming-iming bekerja dengan mudah dan mendapatkan gaji tinggi jutaan rupiah. Sigit Indriantoro, lulusan SMA, warga Klitren Lor, Yogyakarta menjadi korban iklan yang bertajuk "Kuliah Sambil Bekerja".

Iklan tersebut sangat meyakinkan karena mengatasnamakan beberapa lembaga pendidikan, yakni Akademi Sekretari Manajemen Indonesia (ASMI), IKMII, dan Abakom.

"Saya malah dimintai uang. Bahkan dompet, handphone, ijazah, dan kartu identitas saya ditahan," kata Sigit yang melapor ke LOS DIY, Senin 3 September 2012.

Awalnya, Sigit mengetahui lowongan pekerjaan sebagai staf administrasi tersebut dari iklan di harian lokal Yogyakarta 31 Juli lalu. Iklan serupa juga ditemukan dalam pamflet-pamflet. Keahlian yang dibutuhkan adalah menguasai ketrampilan komputer dan mendapat gaji di atas upah minimum provinsi.

Sigit dinyatakan lolos seleksi dan diminta datang di kantor yang berada di Jalan Magelang Kilometer 7 pada 9 Agustus untuk wawancara. Pada 10 Agustus mendapat pesan pendek yang mengabarkan Sigit diterima kerja dan diminta datang ke kantor di Jalan Lingkar Selatan Nomor 22 Krapyak. Sigit justru diminta uang Rp 500 juta untuk biaya seragam.

"Ternyata label harga pada seragam saya hanya Rp 86 ribu atau Rp 89 ribu begitu. Saya mulai curiga," kata Sigit.

Pada 28 Agustus, Sigit diminta untuk membuat surat pernyataan. Isinya "jika saat mentoring menguntungkan diri sendiri atau tidak menyelesaikan mentoring, maka Sigit dikenakan sanksi denda senilai Rp 500 ribu-Rp 1juta lebih. Selama mentoring, Sigit diminta menyerahkan ijazah sebagai jaminan, juga tidak boleh berkomunikasi dengan keluarga dan temannya.

Janji lembaga untuk menyediakan mess selama mentoring tidak dipenuhi. Sigit disuruh tidur dalam ruangan yang hanya berupa meja kursi serta dalam kondisi pintu terbuka. Sigit sempat diajak ke Surakarta untuk mempromosikan buku-buku di sekolah-sekolah. Sigit tetap tidak mendapat mess di Surakarta, bahkan tidak disediakan makan.

Pada 30 Agustus, dompet dan telepon selularnya diminta paksa oleh pimpinan perusahaan yang tidak diketahui namanya dengan ancaman akan dipukul, jika melawan. Sigit akhirnya bisa melarikan diri pada 31 Agustus dan melapor ke LOS DIY.

"Tidak menutup kemungkinan korbannya banyak. Jadi kami minta, silahkan untuk melapor," kata Kepala Bidang Pelayanan, Investigasi, dan Monitoring LOS DIY Umi Akhiroh. Selain akan melakukan investigasi, pihak LOS juga akan mengirimkan surat panggilan untuk meminta klarifikasi pada lembaga tersebut.

Bagian Administrasi lembaga tersebut yang mengaku bernama Rita saat dihubungi berdasarkan nomor yang tertera pada iklan membenarkan lembaganya menerima lowongan. Bahkan menurut Rita, sudah banyak ayng mendaftar. "Nanti yang diterima kami tempatkan di berbagai daerah di seluruh Jawa," kata Rita.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Populer:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Kang Jalal pun Diancam Mati

Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

3 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

4 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

4 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

7 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

9 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

9 hari lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

10 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

10 hari lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

10 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

10 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya