TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan batal mengunjungi Gunung Tangkuban Parahu untuk mengetahui kondisi gunung itu. Seusai rapat dengan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Dr Surono di rumah dinasnya, Gedung Pakuan, siang tadi, dia membatalkan rencana itu. "Kata Pak Surono, sebaiknya jangan," kata dia di Bandung, Senin, 3 September 2012.
Siang itu, Gubernur bersama sejumlah pejabatnya menggelar rapat bersama lembaga PVMBG untuk membahas situasi gunung itu, yang statusnya sudah dinaikkan menjadi waspada atau level II.
Dalam pertemuan itu, Surono menjelaskan kondisi terkini gunung itu, termasuk konsentrasi gas yang sudah melewati ambang yang diperbolehkan.
Heryawan mengatakan, sejak pagi, dia sudah menyiapkan rencana kunjungan--jika kondisi memungkinkan--untuk melihat gunung itu. "Kalau posisi normal, mungkin enggak ada masalah, tapi kalau sudah beracun, ngapain kita nyamperin," ujarnya.
Alasan lainnya, kata dia, untuk memberi contoh pada publik agar mematuhi rekomendasi yang disampaikan PVMBG untuk melarang aktivitas manusia dalam radius 1,5 kilometer. "Termasuk untuk ngasih contoh, kita ngelarang (mendekat) radius 1,5 kilometer dikunjungi, malah kita dateng. Gubernur malah ke tepi Kawah Ratu, bahaya," ucap Heryawan.
Heryawan mengultimatum semua pihak untuk mematuhi larangan itu. Dia minta BPBD dan Satpol PP untuk berjaga di pintu masuk kawah itu. "Siapa pun wajib patuh," ujarnya.
Kepala PVMBG Dr Surono mengatakan konsentrasi gas di seputaran tempat parkir Kawah Ratu gunung itu sudah melewati ambang batas. Gas SO2, misalnya, sudah terekam konsentrasi rata-rata menembus 3,5 ppm, sementara ambang batas berbahayanya 2 ppm.
Dia sengaja meminta Gubernur membatalkan kunjungannya ke gunung itu, apalagi mendekati kawasan berbahaya kendati memakai peralatan pengamanan. Ini juga untuk memberi contoh pada publik. "Jaket antipeluru bukan berarti untuk main-main ke daerah perang, sudah tahu daerah berbahaya. Pak Gubernur ke sana untuk apa," kata dia.
Surono mengatakan anak buahnya pun sudah dilarang mendekati daerah berbahaya gunung itu, radius 1,5 kilometer, kendati untuk melakukan pengukuran. "Saya sudah larang pengamat untuk naik ke sana. Tadi pagi, konsentrasi gas sudah di atas banget. Saya bilang, enggak usah ngukur-ngukur lagi," kata dia.
Dia khawatir, munculnya konsentrasi gas berbahaya bakal membahayakan jiwa jika ada yang nekat naik ke puncak gunung itu. Gas yang lebih berbahaya, yakni CO dan CO2, dalam konsentrasi tinggi bisa muncul tiba-tiba.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang
Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas
83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika
Kang Jalal pun Diancam Mati
Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?
Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta
Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?
Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN
Berita terkait
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud
9 Juni 2022
Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?
Baca SelengkapnyaKronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG
1 April 2022
Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.
Baca SelengkapnyaBanjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol
5 Februari 2021
Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.
Baca SelengkapnyaWisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa
7 Desember 2019
Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.
Baca SelengkapnyaKampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud
16 Oktober 2019
Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.
Baca SelengkapnyaTiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud
28 Januari 2018
Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.
Baca SelengkapnyaMenengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi
23 Januari 2018
Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud
7 November 2017
Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri
28 Mei 2017
Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri
19 Mei 2017
Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.
Baca Selengkapnya