Gubernur Batal Kunjungi Tangkuban Parahu  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 3 September 2012 15:44 WIB

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Jumat (20/1). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan batal mengunjungi Gunung Tangkuban Parahu untuk mengetahui kondisi gunung itu. Seusai rapat dengan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Dr Surono di rumah dinasnya, Gedung Pakuan, siang tadi, dia membatalkan rencana itu. "Kata Pak Surono, sebaiknya jangan," kata dia di Bandung, Senin, 3 September 2012.

Siang itu, Gubernur bersama sejumlah pejabatnya menggelar rapat bersama lembaga PVMBG untuk membahas situasi gunung itu, yang statusnya sudah dinaikkan menjadi waspada atau level II.

Dalam pertemuan itu, Surono menjelaskan kondisi terkini gunung itu, termasuk konsentrasi gas yang sudah melewati ambang yang diperbolehkan.

Heryawan mengatakan, sejak pagi, dia sudah menyiapkan rencana kunjungan--jika kondisi memungkinkan--untuk melihat gunung itu. "Kalau posisi normal, mungkin enggak ada masalah, tapi kalau sudah beracun, ngapain kita nyamperin," ujarnya.

Alasan lainnya, kata dia, untuk memberi contoh pada publik agar mematuhi rekomendasi yang disampaikan PVMBG untuk melarang aktivitas manusia dalam radius 1,5 kilometer. "Termasuk untuk ngasih contoh, kita ngelarang (mendekat) radius 1,5 kilometer dikunjungi, malah kita dateng. Gubernur malah ke tepi Kawah Ratu, bahaya," ucap Heryawan.

Heryawan mengultimatum semua pihak untuk mematuhi larangan itu. Dia minta BPBD dan Satpol PP untuk berjaga di pintu masuk kawah itu. "Siapa pun wajib patuh," ujarnya.

Kepala PVMBG Dr Surono mengatakan konsentrasi gas di seputaran tempat parkir Kawah Ratu gunung itu sudah melewati ambang batas. Gas SO2, misalnya, sudah terekam konsentrasi rata-rata menembus 3,5 ppm, sementara ambang batas berbahayanya 2 ppm.

Dia sengaja meminta Gubernur membatalkan kunjungannya ke gunung itu, apalagi mendekati kawasan berbahaya kendati memakai peralatan pengamanan. Ini juga untuk memberi contoh pada publik. "Jaket antipeluru bukan berarti untuk main-main ke daerah perang, sudah tahu daerah berbahaya. Pak Gubernur ke sana untuk apa," kata dia.

Surono mengatakan anak buahnya pun sudah dilarang mendekati daerah berbahaya gunung itu, radius 1,5 kilometer, kendati untuk melakukan pengukuran. "Saya sudah larang pengamat untuk naik ke sana. Tadi pagi, konsentrasi gas sudah di atas banget. Saya bilang, enggak usah ngukur-ngukur lagi," kata dia.

Dia khawatir, munculnya konsentrasi gas berbahaya bakal membahayakan jiwa jika ada yang nekat naik ke puncak gunung itu. Gas yang lebih berbahaya, yakni CO dan CO2, dalam konsentrasi tinggi bisa muncul tiba-tiba.

AHMAD FIKRI

Berita Terpopuler:

Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang

Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas

83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang

Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia

Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika

Kang Jalal pun Diancam Mati

Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?

Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta

Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?

Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN

Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya