Jalur Airport - Ambon Harus Dikawal

Reporter

Editor

Senin, 17 Mei 2004 14:41 WIB

TEMPO Interaktif, Maluku:Jalur yang menghubungkan Bandara Pattimura di Laha, dengan Kota Ambon, masih memakai pengawalan aparat keamanan. Warga masyarakat yang akan berangkat dan datang melalui bandara tersebut, masih memakai pengawalan aparat keamanan TNI maupun Polri. Pasalnya, kendaraan yang akan memasuki Kota Ambon maupun kendaraan yang akan menuju Bandara Pattimura di Laha, sekitar 35 km dari Kota Ambon, akan dilempari batu dan benda-benda lainnya pada ruas jalan tersebut jika dalam kendaraan tidak terlihat aparat keamanan yang membawa senjata.Akibatnya, warga masyarakat yang akan bepergian maupun tiba dengan pesawat, memilih memakai transportasi laut. Warga Islam mengambil jalur laut Laha - Belakang Kota, sedangkan warga Kristen memakai jalur laut Gudang Arang atau Airsalobar Hatiwe Besar. Warga masyarakat memilih jalur ini, karena apabila memakai pengawalan aparat keamanan, seseorang yang akan memakai jalur darat, harus merogoh koceknya sebesar Rp 300 ribu, untuk membayar pengawalan tersebut. "Saya tidak mau ambil resiko lewat darat tanpa pengawalan," ujar Fadila Bahasoan, salah seorang penumpang pesawat Mandala, yang tiba di Ambon, Senin (17/5). Tarif taksi Ambon - Laha, saat ini antara Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu sekali antar. Dan tarif transportasi laut Ambon - Laha, Rp 150 ribu kalau carter. Dan tarif perorangan Rp 10 ribu. Ambon - Laha ditempuh sekitar satu jam melalui jalur darat, sedangkan jalur laut hanya ditempuh sekitar 30 menit, setelah itu, dilanjutkan lagi dengan kendaraan darat ke Bandara Pattimura, dengan biaya Rp 30 ribu sekali jalan mempergunakan taksi. "Masyarakat memilih jalur laut karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan," kata Zainal, salah seorang sopir taksi gelap. Menurut sopir ini, ia tidak berani membawa penumpang ke bandara kalau tidak ada pengawalan. "Biar dibayar berapa saya tidak berani ke Laha kalau tidak dikawal," katanya.Hingga Senin (17/5), kawasan pangkalan speedboat di Belakang Kota, masih ramai didatangi para penumpang yang akan bepergian mempergunakan pesawat maupun warga Desa Laha, yang akan pulang setelah berbelanja di Ambon. Menurut beberapa sopir taksi gelap, kawasan yang masih rawan melalui jalur darat tanpa pengawalan, yakni kawasan Desa Lateri dan Latta, yang dijadikan tempat pengungsian warga Desa Poka dan Rumah Tiga, serta kawasan Waiheru dan Kota Jawa. "Katong dapat lempar di daerah ini kalau seng dikawal" kata Lutfi, seorang sopir lainnya. Mochtar Touwe Tempo News Room

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

20 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

25 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

26 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya