KPU Menolak Umumkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Capres

Reporter

Editor

Jumat, 14 Mei 2004 22:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak berani mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani oleh tim pemeriksa kesehatan KPU terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pada penyerahan hasil pemeriksaan persyaratan pencalonan presiden dan wakil presiden tadi malam, KPU hanya mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono-Yusuf Kalla, yang telah lengkap persyaratannya. "Kami masih ragu, karena tidak ada undang-undang tentang pengumuman hasil medical report pejabat publik," kata Wakil Ketua KPU Ramlan Surbakti, di kantor KPU tadi malam.Mengenai persyaratan kesehatan ini, kata Ramlan, sebenarnya sudah disampaikan kepada partai politik bersamaan dengan persyaratan lainnya. Namun, KPU masih tidak bisa mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan tim ahli KPU dari Ikatan Dokter Indonesia. Meskipun diakuinya, sudah ada laporan kesehatan terhadap masing-masing calon.Sementara itu, Anggota KPU Anas Urbaningrum dan Ketua Pokja Pencalonan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden memastikan baru ada satu pasangan calon presiden yang telah memenuhi persyaratan pencalonan, persyaratan presiden, dan persyaratan wakil presiden. Pasangan Susilo-Kalla dari gabungan Partai Demokrat, PBB, dan PPDI memenuhi 20 item persyaratan pencalonan seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. "Pasangan ini sudah dipastikan yang lengkap seluruhnya, sedangkan yang lain masih harus memperbaiki persyaratan," kata Anas.Namun, Anas tidak mau memberikan keterangan apakah calon-calon yang telah diumumkan itu memenuhi persyaratan kesehatan rohani dan jasmani. "Kami hanya akan menetapkan hasilnya pada 22 Mei," kata Anas setiap kali ditanya hasil pemeriksaan kesehatan masing-masing calon. KPU memberikan kesempatan bagi partai-partai untuk memperbaiki kelengkapan persyaratan seminggu kemudian. Sedangkan, partai bisa mengganti calon apabila memang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lima pasangan lain masih harus memperbaiki persyaratan, karena masih kurang. Anas menyebutkan, pasangan dari PAN Amien Rais-Siswono Yudhohusodo juga belum lengkap lima item. Masing-masing calon tidak melampirkan persyaratan fotokopi NPWP dan surat keterangan tidak punya tunggakan pajak. Sedangkan, satu syarat lainnya masih harus dilengkapi Siswono karena belum melampirkan tanda terima bukti kekayaannya. Pasangan Wairanto dan Salahuddin Wahid dari Golkar belum memenuhi tujuh persyaratan. Persyaratan calon presiden yang belum dipenuhi Wiranto, surat pernyataan tidak pernah melakukan perbuatan tercela, tanda terima laporan kekayaan, pas foto berwarna dan hitam putih. Sedangkan, pasangannya Gus Solah, tidak lengkap surat keterangan warga negara Indonesia dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain, surat keterangan tidak punya utang dan tidak sedang dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan. Pasangan calon dari PKB Abdurrahman Wahid-Marwah daud Ibrahim, merupakan pasangan yang terbanyak kekurangannya. Di luar syarat kesehatan yang tidak diumumkan, Gus Dur masih kurang memenuhi tanda terima kekayaan, NPWP, fotokopi pemberitahuan tahunan pajak lima tahun terakhir, fotokopi ijasah, surat keterangan tidak punya tunggakan pajak dan syarat tidak dinyatakan pailit oleh pengadilan. Sedangkan Marwah masih harus melengkapi kewarganegaraan, surat keterangan tempat tinggal, keterangan tidak pailit, tidak sedang dicabut hak pilih, terdaftar sebagai pemilih, rekomendasi calon setia Pancasila dan undang-undang, NPWP dan Ijasah. Marwah juga masih harus melengkapi syarat tidak punya tunggakan pajak dan surat pemeritahuan pajak lima tahun terakhir. KPU hanya mengumumkan kekurangan dari persyaratan-persyaratan masing-masing calon. Apakah dengan begitu seluruh calon lolos kesehatan? "Kami hanya akan menetapkan pasangan calon 22 Mei," kata Anas.Sementara itu, pasangan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dari PDI Perjuangan juga masih belum melengkapi empat item persyaratan. Megawati masih harus melengkapi satu syarat berupa fotokopi pemberitahuan pajak lima tahun terakhir. Sedangkan, Hasyim harus melengkapi tiga syarat, surat keterangan domisili, fotokopi suat pemberitahuan pembayaran pajak, tanda terima laporan kekayaan.Calon terakhir dari PPP, Hamzah Haz dan Agum Gumelar, masih harus melengkapi tujuh syarat. Hamzah harus melengkapi tiga syarat, fotokopi surat pemberitahuan pembayaran pajak berturut-turut lima tahun, tunggakan pajak, dan foto berwarna dan hitam putih. Sedangkan, pasangannya Agum, masih harus melengkapi persyaratan surat keterangan tidak punya utang, surat pernyataan tidak terlibat G30 S PKI, surat keterangan tidak punya tunggakan pajak, dan foto berwarna dan hitam putih.KPU, kata Anas, tidak akan mengumumkan sebelum masa perbaikan berakhir. Partai-partai, kata dia, masih bisa memperbaiki dan mengganti calon. "Jadi, kami akan menetapkan pemeriksaannya sesuai ketentuan kami," kata Anas.Sementara itu, Ketua Umum PKB Alwi Shihab juga menolak mengomentari hasil pemeriksaan kesehatan. Menurut dia, hasil pemeriksaan KPU baru hasil pemeriksan administrasi calon. Namun, setelah didesak Alwi mengatakan, pihaknya baru akan mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan setelah rapat di rumah Gus Dur malam ini. Alwi hanya menunjukkan persyaratan yang dimasukkan dalam amplop berwarna coklat. Dia berusaha menghindar setiap kali diminta menunjukkan hasil pemeriksaan oleh KPU.Sedangkan, beberapa saat setelah penyerahan itu, salah satu pimpinan PKB Ahmad Anas Yahya, menemui Ramlan Surbakti dengan tergesa-gesa. Setelah perbincangan tertutup sekitar tiga menit, Ahmad Anas langsung bergegas meninggalkan wartawan dengan membawa sebuah map coklat lain. Bahkan ketika ditanya isi map dan hasil pertemuan dengan Ramlan, dia mengatakan, "Saya lagi ditunggu rapat di rumah Gus Dur." Tampak hadir dalam acara penyerahan ini perwakilan Partai Golkar Rully Chairul Anwar, PDI Perjuangan Gunawan W., PAN Putra Jasa, Partai Demokrat F.X. Soekardjo, PKB Alwi Shihab, Lalu Musbah Hidayat, dan Herman F. Taslim. Sedangkan, dari PPP terlihat Choszim Chunaedy, Arief M.M., Lukman Hakim. Purwanto - Tempo News Room

Berita terkait

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

3 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

21 hari lalu

Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

21 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya