Versi Polisi: Korban Tewas Rusuh Sampang Satu Orang
Reporter
Editor
Senin, 27 Agustus 2012 18:20 WIB
Seorang ibu dan anaknya menunggui jenazah korban kerusuhan usai dievakuasi, di Desa Karanggayam, Omben Sampang, Jatim, Minggu (26/8). ANTARA/Saiful Bahri
TEMPO.CO, Sampang - Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Sampang, Komisaris Alvian, menegaskan bahwa jumlah korban tewas dalam kasus penyerangan terhadap warga syiah di Dusun Nangkernang bukan dua, tiga atau empt orang. "Cuma satu orang atas nama pak Hamamah," katanya, Senin petang, 27 Agustus 2012.
Alvian berharap tidak ada lagi kesimpangsiuran data korban tewas di media massa. "Ini data yang paling valid, cuma satu orang," ujarnya pula.
Ihwal jumlah rumah yang dibakar, Alvian mengingatkan kembali apa yang sudah dijelaskan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Hadiatmoko, yakni sebanyak 37 rumah milik warga syiah. Rumah-rumah tersebut tersebar di 20 lokasi.
Adapun pemicu terjadinya penyerangan yang disertai pembakaran dipicu informasi akan kembalinya 30 pemuda syiah ke pesantrenya usai liburan.
Namun sebab musabab kerusuhan dibantah sejumlah warga syiah. Apalagi ada yang menyebutkan bahwa pemcicu kerusuhan karena warga syiah akan membangun masjid.
Salah seorang warga syiah, Zain, menegaskan penyebabnya bukan karena warga syiah mau membangun masjid. "Serangan Ini murni soal ajaran yang syiah yang dianggap sesat, sama seperti kasus sebelumnya, tidak ada unsur lain," tuturnya.
Adapun kondisi para korban yang mengalami luka berat dan semula dalam keadaan kritis, berdasarkan pantauan Tempo, mulai membaik, termasuk ibunda Ustad Tajul Muluk yang biasa disapa Nyai Maknun. Koorban lainnya adalah Mat Siri dan Abdul Wafi. Adapun Tohir yang juga ayah Zain, hingga kini kondisinya masih kritis.