TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua MPR Kharis Suhud dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Kavling W No. 986, Senin, 20 Agustus 2012. Makamnya jauh di belakang. Tidak ada makam pejabat Orde Baru yang ada di sekitarnya.
"Biasanya pejabat di area tengah," kata petugas TMP Kalibata, Anwarudin, kepada Tempo. Kawasan tengah biasanya dihuni oleh pejabat antara lain, mantan Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru Sudomo, mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono, dan mantan Kepala Kepolisian Dibyo Widodo. Menurut Anwar, pemilihan makam Kharis sesuai permintaan keluarga, ia tidak mengetahui alasanya.
Prosesi pemakaman Kharis Suhud dilakukan secara militer. Upacara militer ini dipimpin oleh Asren Kasad Mayor Jenderal Diki Waenal Usman. Tembakan senapan ke arah udara sebanyak dua kali mengiringi jenazah masuk ke liang lahat. Tak tampak pejabat atau mantan pejabat yang menghadiri pemakaman ini, hanya kerabat dari mantan Duta Besar Thailand ini.
Kharis Suhud meninggal pukul 00.36 WIB dini hari tadi pada usia 87 tahun. Mantan ketua Fraksi ABRI ini sudah lama menderita komplikasi jantung, liver dan ginjal. Tentara berpangkat terakhir letnan jenderal itu sudah sakit sejak Maret lalu dan sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Kharis Suhud pergi meninggalkan 4 orang anak dan 8 orang cucu. Istri Kharis sudah berpulang lebih dulu pada 2005 silam.
Kharis Suhud lahir di Madiun, Jawa Timur, 10 April 1925. Dia adalah tokoh militer dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai ketua MPR/DPR pada masa Orde Baru, dari tahun 1987 hingga 1992. Sebelumnya, pada 1982 hingga 1987 ia memimpin Fraksi ABRI. Pada tahun 1975-1978, ia menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand.
