TEMPO.CO , Bandung -- Data populasi terkini menunjukkan ada 65,59 persen penduduk Jawa Barat yang hidup di perkotaan. Dengan demikian, hanya 34,31 persen penduduk saja yang masih berada di desa. ”Semua pihak harus menyadari bahwa ini adalah sinyal untuk (mencari) penyelesaian segera. Pembangunan desa harus diperbaiki, supaya tidak ada lagi yang pindah ke kota,” kata Gubernur Ahmad Heryawan di Bandung, Jumat, 17 Agustus 2012.
Heryawan mengingatkan saat ini penduduk Jawa Barat adalah 44,286 juta jiwa, dengan pertumbuhan penduduk sebesar 1,9 persen. Menurutnya, dengan komposisi penduduk mayoritas berada di perkotaan, imbasnya sudah terasa. Di antaranya, kekumuhan yang gampang ditemui di perkotaan, serta anak-anak muda yang tidak mau lagi jadi petani. ”Sektor pertanian akan kena,” kata Heryawan.
Di masa depan, kata Heryawan, masalah ini akan berimbas pada ketahanan pangan. ”Tanpa petani, tidak ada ketahanan pangan,” katanya. Karena itulah, kata Heryawan, anggaran Jawa Barat 2013 akan fokus pada pembangunan infrastruktur pedesaan.
Saat ini, tingkat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat adalah 6, 48 persen, sedikit di bawah angka pertumbuhan nasional. Jawa Barat juga punya 10, 5 persen penduduk miskin dengan 9,8 persen pengangguran.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis
Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus
Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor
Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas
Pegawai Taman Safari Tewas Diterkam Harimau
TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka
"Tidur" dengan Lima Muridnya, Wanita Ini Dipenjara
Perusahaan yang Paling Ditakuti Google
Van Persie Resmi Berseragam Manchester United
Hakim Tipikor Semarang Disuap Rp 150 Juta
Berita terkait
Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024
20 hari lalu
Jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan akan turun usai Lebaran 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaCSIS Tanggapi Pemikiran Cak Imin, Gibran dan Mahfud Md: Urbanisasi Itu Keniscayaan, Jangan Dilarang
23 Januari 2024
Peneliti CSIS mengkritik pemikiran Cak Imin, Gibran, dan Mahfud Md mengenai urbanisasi dalam debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaJanji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi
21 Januari 2024
Jika terpilih, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan menaikkan dana desa untuk menekan laju urbanisasi.
Baca SelengkapnyaPakar UGM Paparkan Tantangan Pembangunan dan Potensi Urbanisasi IKN Nusantara
26 Oktober 2023
Pengembangan konsep smart city di IKN Nusantara seharusnya layak huni dan cerdas bagi masyarakatnya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Gagas Kota Vertikal Terintegrasi untuk Cegah Potensi Urbanisasi IKN Nusantara
19 Oktober 2023
Proyek ini berupa konsep kota vertikal untuk menangani potensi urbanisasi setelah pindahnya pusat pemerintahan ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Hari Arsitektur Sedunia
2 Oktober 2023
World Architecture Day atau Hari Arsitektur Sedunia diperingati tiap tahun pada Senin pekan awal Oktober
Baca Selengkapnya80 Persen Pendatang Baru di Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah
18 April 2023
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta menyatakan 80 persen pendatang baru ke Ibu Kota berpendidikan SLTA ke bawah
Baca SelengkapnyaJakarta Tetap Jadi Tujuan Ribuan Orang untuk Mencari Kerja Usai Lebaran
11 Mei 2022
Sejak era pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta tak lagi menggelar operasi yustisi yang merazia para pendatang usai libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaSurabaya Terapkan Operasi Yustisi Mencegah Lonjakan Arus Urbanisasi
6 Mei 2022
Pemerintah Surabaya menerapkan operasi yustisi ke seluruh wilayah kecamatan setelah libur Lebaran usai guna mencegah melonjaknya urbanisasi.
Baca SelengkapnyaKadin Yakin Ibu Kota Baru Bisa Bebas dari Masalah Urbanisasi, Bagaimana Caranya?
9 November 2021
Kadin menilai teknologi digital akan menjadi syarat utama mentransformasikan ibu kota baru menjadi kota cerdas atau smart city.
Baca Selengkapnya