Yudhoyono - Kalla Resmi Daftar ke KPU, 10 Mei

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2004 21:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla akan membuat deklarasi politik secara resmi, pada Senin (10/5) medatang. Pada saat itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden ini pun berencana untuk menyampaikan landasan atau platform perjuangan apabila terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. "Pertemuan malam hari ini, untuk membahas dan mempersiapakan visi, misi, dan program kami berdua untuk diserahkan ke KPU tanggal 10 Mei besok," ucap Yudhoyono di Hotel Grand Mahakam Kebayoran Baru Jakarta, Kamis (6/5) malam, didampingi Jusuf Kalla. Dalam pertemuan tersebut, selain Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso dan Badan Pemenangan Pemilu Pd Marsekal Pertama (Purb) Suratto Siswodihardjo, serta Mantan Kasolpol ABRI Letjken (Purn) Ma'ruf, juga hadir mantan panglima TNI Laksamana Purnawirawan Widodo AS, Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra, Sekjen Partai Bulan Bintang MS Ka'ban, mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen (Purn) Djali Jusuf, dan salah satu pimpinan Partai Bintang Reformasi Ade Nasution. Semestinya, Ketua Umum PKPI Edi Sudrajat turut hadir dalam pertemuan tersebut, namun urung. Yudhoyono menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, juga dibahas secara substansial bahwa platform yang disusun untuk kampanye mereka berdua harus dapat menjawab permasalahan yang dihadapi bangsa. "Nanti, pada saat kampanye akan kami komunikasikan hal itu pada publik, serta didebatkan dengan kandidiat lain agar rakyat bisa menentukan solusi seperti apa yang diinginkan," katanya. Ia berharap, masyarakat akan cerdas dalam menentukan pilihan mereka nanti.Sedangkan untuk Jumat (7/5) dan Sabtu (8/5) besok, Yudhoyono mengungkapkan, Partai Demokrat akan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional di Surabaya. Nantinya, dalam Mukernas itu, juga akan dibangun komunikasi dengan partai politik lain, seperti PBR, PBB, PKPI. Sedangkan soal konsensi politik, menurut Yudhoyono, masih terus dibahas intens untuk memastikan format kerja eksekutif dan legisltaif, pemerintah pusat serta daerah.Sedangkan untuk kabinet bayangan, mantan Menko Polkam itu belum bisa memastikan sekarang. Ia hanya berkata, dengan agenda dan prioritas mereka berdua, ia dan Jusuf Kalla mengakui sudah memiliki desain pemerintah, struktur menteri, serta kapasitas seperti apa yang diperlukan. Yudhoyono juga menilai, kandidat yang akan duduk di kabinet itu berasal dari parpol asalkan memenuhi standar kapasitas dan teruji integritasnya. "Tapi, saya pastikan ada pos-pos kabinet yang tidak tepat kalau diisi kandidat dari parpol, dan akan lebih tepat diisi kaum profesional atau kaum non partisan," katanya. Itu penting agar tidak ada konflik kepentingan, antara portofolio penyelenggara pemerintahan dan kepentingan parpol. Yandhrie Arvian - Tempo News Room/b>

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

2 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

47 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya