TEMPO Interaktif, Jakarta:Calon presiden dari Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais akan mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai calon presiden (capres) dan Siswono Yudhohusodo sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada hari Minggu (9/5) pukul 14.00 WIB di Gedung Joang 45 Jakarta. Hal ini dikatakan Amien pada wartawan usai menerima korban pelanggaran HAM di gedung DPR MPR Jakarta, Rabu (5/5). Menurut Amien, ia dan Siswono masih merundingkan platform yang akan dibawa ketika maju sebagai capres dan cawapres. Platform ini terkait masalah finansial, politik, perdagangan, pertanian, ekonomi dan lain-lain. "Kami sudah satu suara," ujarnya. Amien mengakui, pilihan jatuh kepada Siswono memang tidak memiliki nilai jual tinggi. Tapi, ia dan Siswono sudah membuat ijtihad politik, meskipun dukungan rakyat kepada partainya hanya mencapai 6,5 persen dan dukungan dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) hanya sebesar 5 juta kepada Siswono. "Kecil, tapi kami yakin," ujarnya. Dalam pandangan Amien, pada pemilihan presiden tokoh-tokoh yang maju tidak terkait partai politiknya. Kenyataannya, ada partai politik besar yang mengusung ketua umumnya sebagai calon presiden tapi peluangnya kecil. Kebalikannya, partai kecil menjagokan ketua umumnya sebagai capres peluangnya bisa besar. "Hitungan itu bisa benar bisa keliru karena pemilihan belum terjadi," ujarnya.Menghadapi pemilihan presiden nanti, Amien berharap KPU bisa bersikap profesional dan tidak lagi terjadi kekisruhan seperti sebelum pelaksanaan pemilihan legislatif lalu. Amienpun berharap masing-masing calon presiden tidak menggunakan politik uang dan tidak menggunakan tekanan politik untuk memenangkan pemilu. "Kalau pakai politik uang dan tekanan, kemenangannya semu," kata Amien berpendapat. Istiqomatul Hayati - Tempo News Room
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
30 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.