Diisukan Jadi Tersangka, Hartati Kena Insomnia

Reporter

Editor

Rabu, 8 Agustus 2012 06:59 WIB

Hartati Murdaya. DOK/TEMPO/Nirfan Rifki

TEMPO.CO, Jakarta - Siti Hartati Tjakra Murdaya tidak dapat tidur karena mendengar dirinya akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Bupati Boul, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu.

“Saya tidak bisa tidur, media dan lembaga swadaya masyarakat seolah-olah mendorong-dorong agar saya jadi tersangka,” kata Hartati saat berkunjung ke kantor Tempo, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2012.

Bos PT Hardaya Inti Plantation ini mengaku sangat terkejut ketika sejumlah media memuat berita bahwa KPK sudah mengeluarkan surat penetapan tersangka atas namanya. Meski dalam surat tersebut dinyatakan pimpinan KPK belum menandatangani, Hartati merasa sangat cemas dan takut.

Ia berkisah langsung meminta kuasa hukumnya untuk mengkonfirmasi isu tersebut langsung ke KPK. Ia mengklaim, KPK melalui Johan Budi menyatakan, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini masih jauh untuk ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan, menurut dia, Johan Budi menyatakan, KPK masih butuh mendalami banyak hal terkait dugaan suap sebesar Rp 3 miliar tersebut. “Kalau di media, sepertinya berita ini dari Kuasa Hukum Amran,” kata Hartati.

Perempuan yang memilih gaya hidup sebagai vegetarian ini menambahkan, KPK hendaknya tidak terburu-buru bertindak. Ia berulang kali menyatakan diri sebagai korban pemerasan dalam kasus Bupati Boul tersebut.

Ia menyatakan dirinya tidak memberikan suap yang kemudian menjadi modal Pemilihan Umum Kepala Daerah Amran. Ia juga membantah bahwa dirinya mengetahui adanya pemberian uang kepada Amran.

“Itu saya tidak tahu, Direktur PT Hardaya Inti Plantation, Totok Lestiyo yang memberikan,” kata dia.

Hartati sendiri tidak membantah adanya rekaman antara dirinya dengan Amran yang menyebutkan pemberian uang untuk pengurusan hak guna usaha perkebunan sawit seluas 75 ribu hektar. Pembicaraan tersebut, menurut dia, lebih sebagai penolakan atau upaya membendung pemerasan Amran.

Kasus dugaan suap ini terungkap saat KPK menangkap General Manajer PT Hardaya, Yani Anshori di kediaman Amran pada 26 Juni lalu. Sehari setelah Yani tertangkap, KPK juga menangkap Direktur Operasional PT Hardaya Gondo Sudjono di Bandara Soerkano Hatta.

Yani dan Gondo dijadikan tersangka karena dinilai berperan memberi suap. KPK menduga suap itu terkait dengan pengurusan hak guna usaha perkebunan sawit milik PT Citra Cakra Murdaya dan PT Hardaya di Kecamatan Bukal, Buol. Hartati adalah pemilik kedua perusahaan tersebut dan dicegah KPK untuk ke luar negeri sejak 28 Juni lalu.

“Sebenarnya tidak usah dicegah, memangnya saya mau ke mana?” kata Hartati.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait:
Ini Isi Percakapan Hartati Murdaya dan Bupati Buol

''Kekuasaan'' Bisnis Hartati Murdaya di Kehutanan
Hartati Murdaya, Sang Motor Penyokong SBY
Hartati Murdaya Bisa Dipecat dari Demokrat
Bingung, Hartati Murdaya Salah Pintu

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

6 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

8 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

10 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

12 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya