Gabungan Organisasi Buruh Turun ke Jalan

Reporter

Editor

Sabtu, 1 Mei 2004 13:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ribuan buruh melakukan aksi turun jalan memperingati Hari Buruh Sedunia atau Mayday, pada Sabtu (1/5). Mereka berkumpul di depan stasiun RRI sejak pukul 11.30 WIB. Sebelumnya, mereka mengumpul di tiga titik, yaitu di pelataran parkir Gedung Danamon Aetna, DPR, dan Bundaran Hotel Indonesia. Para buruh datang dari berbagai daerah Jabotabek dan Jawa Barat. Mereka adalah buruh yang bekerja di sektor informal maupun formal, di antaranya buruh migran Indonesia, buruh-buruh pabrik, dan buruh-buruh yang di- PHK. Salah satu peserta unjuk rasa adalah buruh PT Dirgantara Indonesia yang dipecat, berjumlah sekitar 2.000 orang. Mereka berangkat dari Bandung, kemarin Jumat (30/4), pukul 05.30 WIB. Mereka konvoi sepeda motor dan mobil menuju Jakarta dan sempat melakukan salat Jum'at di Bogor serta tiba di Jakarta 16.00 WIB. Para eks karyawan PT DI ini bergabung dengan eks karyawan HI yang dirumahkan karena pembangunan kembali hotel tersebut. Di pelataran hotel itulah mereka menginap. Peringatan Hari Buruh Sedunia tak urung memacetkan jalan di Jakarta. Kemacetan mulai terasa di Jalan Sudirman, depan Unika Atmajaya Jakarta dan berakhir hingga jalan Merdeka Barat, Jakarta. Sebagian bahu jalan dikosongkan dan hanya dipergunakan para pengunjuk rasa. Akibatnya, jalur busway pun digunakan pengendara motor maupun mobil mulai di Jalan Merdeka Barat, depan Indosat. Dalam tuntutannya, para buruh meminta pembatalan Undang Undang no 13 tahun 2003 dan Undang Undang no 2 tahun 2004. Mereka mengingatkan posisi buruh kontrak yang kesejahteraannya tidak terjamin. Para buruh juga menuntut dihapuskannya diskriminasi terhadap buruh migran Indonesia, penutupan terminal III Soekarno Hatta dan menolak dibangunnya terminal TKI buruh migran di Ciracas, serta menuntut negara wajib memberikan keamanan kerja pada para buruh.Peringati Mayday juga diperingati kelompok Gerakan Buruh untuk Perubahan. Mereka gabungan dari Forum Buruh Tangerang, Forum Komunikasi Pekerja-KBN Cakung, Forum Buruh Wanaherang Bogor, Serikat Pekerja Serang, Buruh Bekasi, Buruh Marunda, Buruh Migran Indonesia, dan Persatuan Buruh Migran dan Keluarga Indramayu. Tak ketinggalan aksi ini diikuti Aliansi Jurnalis Independen dan Himpunan Mahasiswa Islam. Massa mengusung berbagai spanduk dan bendera organisasi buruh seperti Front Nasional Buruh Indonesia. Di samping bendera dan spanduk, mereka juga mengusung pocong yang diberi noda merah. Aksi ini bukan hanya ditujukan kepda pemerintahan Mega, tetapi juga menolak calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wiranto. Istiqomatul Hayati - Tempo News Room

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

4 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

7 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

26 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

28 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

33 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

35 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

40 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

14 Februari 2024

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya

9 Februari 2024

UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya

UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan Paritrana Award dari Kemenko PMK dan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

5 Februari 2024

Debat Capres Soal Ketenagakerjaan Prabowo Setuju Anies Baswedan, Begini Respons Aktivis Pekerja Migran Indonesia

"Pemerintah tak mampu bekerja sendiri memberikan perlindungan terhadap PMI baik dari hulu ke hilir," kata Maizidah Salas aktivis PMI usai debat capres

Baca Selengkapnya