Ambon Mereda

Reporter

Editor

Rabu, 28 April 2004 14:22 WIB

TEMPO Interaktif, Ambon:Rabu (28/4) siang di sekitar Batugantung Waringin dan Tanah Lapang Kecil terasa lebih lengang dibanding kemarin. Hanya sesekali saja terdengar bunyi tembakan maupun letupan bom. Kondisi panas mereda bersamaan dengan kedatangan sejumlah pejabat negara, Menteri Hari Sabarno, Panglima TNI Jenderal Endriartono Soetarto, Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi, Kapolri Jenderal Dai Bachtiar, Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono. Bertempat di Bandara Pattimura desa Laha Ambon, rombongan bertemu dengan Kapolda Maluku Brigjen Bambang Sutrisno, Gubernur Maluku Karel Albert dan jajaran Muspida lainnya bersama dengan kurang lebih 100 tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk membicarakan masalah yang terjadi di Ambon. Sementara di kawasan Batugantung Waringin tepatnya di depan jalan kantor Gubernur Maluku, telah dipasang dua buah kontainer oleh warga untuk menghalau tembakan dari arah yang berlawanan. Sementara satu kontainer lagi dipasang di daerah Tanah Lapang Kecil tepatnya di pertigaan Universitas Kristen Maluku. Sementara di daerah tersebut masih bersiaga aparat Brimob dari Kelapa Dua yang berjaga-jaga di sekitar kawasan kantor Gubernur Maluku Batugantung Waringin. Dikawasan lainnya di jalan AM Sangaji, tampak aparat TNI yang bersiaga dengan tiga buah pansernya tepat diantara Gereja Silo dan Mesjid Annur. Disekitar 30 kilometer dari Bandara Pattimura Laha di desa Waiheru kecamatan Baguala, aktivistas-aktivitas terutama sekolah sejak hari Senin tetap berjalan sebagaimana mestinya dari SD hingga SMU. Namun kondisi pangan seperti ikan, susu untuk anak balita, masih kesulitan persediaan karena terputusnya jalur darat karena warga hanya bisa menggunakan jalur altenatif yaitu jalur laut. Sampai hari ini, satu orang bernama Sarnam meninggal dunia tertembak di bagian kepala dan 11 orang terkena luka tembak maupun bom. Korban yang mengalami tembakan diantaranya Abdul Gani, 40 tahun, terkena tembakan di bagian kepala dan Nasir, terkena serpihan bom di bagian mata. Sementara itu jalur transportasi darat masih terputus. Jika warga ingin ke luar Ambon dengan menggunakan pesawat terbang, mereka harus memakai speed boat yang ongkosnya lebih mahal.Yusnita Tempo News Room

Berita terkait

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.

Baca Selengkapnya

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Seram, Maluku, 13 Orang Ditahan

3 Januari 2013

Bentrokan di Seram, Maluku, 13 Orang Ditahan

Ada sejumlah buron yang menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Polisi Biarkan Konflik Saparua Haruku

11 Februari 2012

Komnas HAM: Polisi Biarkan Konflik Saparua Haruku

Konflik yang menewaskan tujuh orang yang berlangsung Kamis, 9 Februari, tapi polisi baru menurunkan pasukan Sabtu pagi ini.

Baca Selengkapnya

Ambon Memanas Lagi, Dua Rumah Terbakar dan Tentara Terluka

10 Juli 2010

Ambon Memanas Lagi, Dua Rumah Terbakar dan Tentara Terluka

Pertikaian ini berawal dari 10 anak berusia belasan tahun yang mengejek warga Batu Merah Kampung.

Baca Selengkapnya

Komando Militer Pattimura Tambah Satu Batalyon

30 Desember 2009

Komando Militer Pattimura Tambah Satu Batalyon

Selama ini wilayah yang harus diamankan Kodam terlalu luas bila dibandingkan dengan personil yang ada.

Baca Selengkapnya

Masalah RMS dan Perkelahian Antarkomunitas Masih Rawan

29 Februari 2008

Masalah RMS dan Perkelahian Antarkomunitas Masih Rawan

Pangdam XVI Pattimura Mayor Jenderal Rasyid Qurnuen Aquary mengatakan tantangan tugas Kodam Pattimura di tahun 2008 lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Kalla Orasi di Depan Para Raja Maluku

29 Oktober 2007

Kalla Orasi di Depan Para Raja Maluku

Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan orasi di hadapan 500 raja dari delapan kabupaten/kota di Maluku, para pejabat dan Muspida Maluku dan 13 sultan dari 13 kesultanan di Indonesia pada acara Musyawarah Besar Latupati di Ambon Senin (29/10).

Baca Selengkapnya