Komnas Anak: 788 Anak Terjerat Hukum  

Reporter

Editor

Senin, 23 Juli 2012 12:45 WIB

Anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Selasa (3/7). ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat sebanyak 788 anak berhadapan dengan hukum dalam periode waktu Januari-Juli 2012. Dari pantauan Komnas ini, anak yang berhadapan dengan hukum itu harus berada di kursi pesakitan akibat melakukan berbagai jenis kejahatan, seperti pencurian, kekerasan, perjudian, penyalahgunaan narkotik, dan sebagainya.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan kemiskinan telah menjadi akar utama permasalahan anak berhadapan dengan hukum. "Karena anak miskin, akhirnya dia melakukan kejahatan demi memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Arist dalam konferensi pers di kantornya Senin, 23 Juli 2012.

Arist mencontohkan kasus yang menimpa MS di Depok. Arist menduga salah satu penyebab MS tega menjadi eksekutor pembunuhan sadis akibat tergiur dengan bayaran yang dijanjikan otak pembunuhan ayah dan anak tersebut. Terlebih lagi, kata dia, MS juga memiliki hutang dan terus ditagih korban.

"Anak menjadi tidak dapat berpikir rasional akibat kemiskinan dan ketimpangan sosial yang membelitnya," kata Arist. Ia mengatakan biasanya anak remaja jauh lebih rentan berpikir tidak rasional saat ia terjerat kemiskinan. Terutama saat dirinya menginginkan kemapanan yang sama seperti kemapanan orang-orang yang ia lihat sehari-hari. "Saat dibujuk untuk menjadi eksekutor pembunuhan, ia mudah saja terpengaruh dan mau ikut melakukan kejahatan," kata Arist

Berdasarkan data yang ia miliki, sebanyak 774 kasus anak yang berhadapan dengan hukum berasal dari kalangan ekonomi bawah, sebanyak 11 kasus dari kalangan menengah, dan tiga kasus berasal dari kalangan atas. "Kebanyakan anak berhadapan dengan hukum adalah anak yang putus sekolah," kata Arist. Jumlahnya, kata dia, mencapai 420 kasus. Sedangkan anak berhadapan dengan hukum yang lulus SMA berjumlah 191 kasus, lulusan berjumlah SMP 113 kasus, dan lulusan SD berjumlah tujuh kasus.

Dari 788 kasus tersebut, kasus pencurian menjadi kasus terbanyak anak berhadapan dengan hukum yang berjumlah 312 kasus. Disusul kemudian dengan kasus kekerasan 128 kasus, kasus penggunaan senjata tajam 119 kasus, penyalahgunaan narkoba 79 kasus, perjudian 37 kasus, pelecehan seksual 24 kasus, pembunuhan enam kasus, dan penculikan sebanyak dua kasus.

Ada pun proporsi jenis kelaminnya adalah 759 anak laki-laki berhadapan dengan hukum dan anak perempuan sebanyak 29 anak. Mereka melakukan perbuatan melawan hukum di lingkungan sosial sebanyak 783 kasus, di lingkungan sekolah dua kasus, dan di lingkungan domestik satu kasus.

RAFIKA AULIA

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

9 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

30 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

46 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

55 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

57 hari lalu

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

57 hari lalu

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya