TEMPO.CO, Jakarta: Kementerian Pertahanan menilai Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan Pertahanan Negara amat mendesak untuk segera disahkan tahun ini. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, menilai peraturan itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat dan keamanan negara. “Dibandingkan Malaysia dan Singapura, kita sangat ketinggalan," kata Hartind, Ahad 22 Juli 2012.
RUU itu sebenarnya sudah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sejak 2004, bahkan masuk kategori prioritas pada 2010. Namun hingga kini RUU belum juga selesai dan pembahasannya masih tertahan di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat.
Dalam RUU Komponen Cadangan Pertahanan tersebut, warga sipil dipersiapkan untuk mendapat pelatihan militer. Selanjutnya, sewaktu-waktu mereka dapat dikerahkan dan dimobilisasi untuk memperbesar serta memperkuat kekuatan dan kemampuan Tentara Nasional Indonesia.
Menurut Hartind, program serupa sudah dilakukan di Malaysia sejak 2003, dengan nama Program Latihan Khidmat Negara (PLKN). Setiap tahun, 18 ribu warga Malaysia menjalani program tersebut. "(Program) itu sangat efektif meningkatkan keamanan masyarakat," ujar dia sembari mencontohkan, peningkatan kemampuan warga untuk membela diri jika terjadi kejahatan di sekitarnya.
Adapun beberapa materi yang akan diberikan dalam pelatihan selama sebulan kepada komponen cadangan adalah kemampuan dasar militer, seperti baris-berbaris dan bela diri. Selain itu, diberikan materi nasionalisme, seperti Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sumpah Pemuda.
Saat ini DPR dan Kementerian Pertahanan sedang membicarakan hal-hal teknis dalam RUU agar tujuan pembentukan komponen cadangan tercapai dengan baik. “Contohnya, siapa warga yang diwajibkan dan dikecualikan mengikuti pelatihan. Misalnya, kalau pengangguran tidak boleh ikut pelatihan karena khawatir akan disalahgunakan," tutur Hartind.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler:
Apa Kata Luna Maya dan Cut Tari, Ariel Bebas
Bergaji Rp 25 Juta, Anggota Dewan Kehabisan Uang
Akbar Tandjung Minta Ical Relakan Kalla
Jika Dipecat, Kalla Malah Untung
Bandara Soekarno-Hatta Akan Dilengkapi Mesin Canggih Ini
Inilah Alasan Mengapa Pria Tertidur Pasca-Seks
Ini Konser Ariel ''Peterpan'' Selama Dibui
Kata Hotman Paris Soal Cut Tari Dituntut Kembali
JK Akan Atur Volume Pengeras Suara Masjid
Kisah Politik di ''Habibie & Ainun'' Dipotong
Berita terkait
Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya
16 hari lalu
Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?
Baca Selengkapnya8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi
46 hari lalu
Tentara bayaran membentuk kelompok dan berbisnis dengan berbagai negara di dunia. Mereka menjual jasa militer tanpa mempedulikan ideologi
Baca SelengkapnyaIsrael Tolak Tuduhan Genosida di Mahkamah Dunia
12 Januari 2024
Israel menolak tuduhan Afrika Selatan di pengadilan tinggi PBB bahwa operasi militernya di Gaza adalah upaya genosida.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Sebut Dewan Keamanan PBB Tidak Mampu Menghentikan Genosida di Gaza
8 Januari 2024
Menlu Retno mengatakan kasus Palestina menunjukkan standar ganda yang diterapkan sejumlah negara di dunia terutama di Global North atau Utara Dunia.
Baca SelengkapnyaAbu Ubaidah: Brigade Al Qassam Targetkan 71 Kendaraan dalam 4 Hari
2 Januari 2024
Abu Ubaidah merilis hasil dari puluhan operasi yang dilakukan Brigade Al Qassam melawan invasi pasukan Israel.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2023: 10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air hingga Kemarahan Susi Pudjiastuti
31 Desember 2023
Pilot Susi Air Philip Mertens masih disandera TPNPB-OPM sejak 10 bulan lalu. Apa langkah TNI-Polri dan tanggapan Susi Pudjiastuti Founder Susi Air?
Baca SelengkapnyaKepala HAM PBB Ingatkan Meningkatnya Risiko Genosida, Kejahatan Kemanusiaan dan Perang di Gaza
6 Desember 2023
Kepala HAM PBB mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza untuk menahan diri melakukan pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaIsrael Naikkan Tingkat Peringatan Perjalanan Bagi 80 Negara di Tengah Perang di Gaza
5 Desember 2023
Israel menaikkan tingkat peringatan perjalanan bagi 80 negara di tengah serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAda Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina
3 Desember 2023
Ledakan di Marawi diduga serangan balasan dari kelompok lokal pro-ISIS setelah serangan militer Minggu di Lanao del Sur membunuh pemimpin mereka.
Baca SelengkapnyaIni Dia Tiga Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel untuk Dibunuh
2 Desember 2023
Membunuh tiga orang ini akan menjadi kemenangan simbolis Israel atas perjuangan Hamas, namun banyak yang menilai sulit dicapai.
Baca Selengkapnya