Aturan Wajib Militer Bisa Disahkan Tahun Ini

Reporter

Editor

Senin, 23 Juli 2012 02:58 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta: Kementerian Pertahanan menilai Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan Pertahanan Negara amat mendesak untuk segera disahkan tahun ini. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, menilai peraturan itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat dan keamanan negara. “Dibandingkan Malaysia dan Singapura, kita sangat ketinggalan," kata Hartind, Ahad 22 Juli 2012.

RUU itu sebenarnya sudah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sejak 2004, bahkan masuk kategori prioritas pada 2010. Namun hingga kini RUU belum juga selesai dan pembahasannya masih tertahan di Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat.

Dalam RUU Komponen Cadangan Pertahanan tersebut, warga sipil dipersiapkan untuk mendapat pelatihan militer. Selanjutnya, sewaktu-waktu mereka dapat dikerahkan dan dimobilisasi untuk memperbesar serta memperkuat kekuatan dan kemampuan Tentara Nasional Indonesia.

Menurut Hartind, program serupa sudah dilakukan di Malaysia sejak 2003, dengan nama Program Latihan Khidmat Negara (PLKN). Setiap tahun, 18 ribu warga Malaysia menjalani program tersebut. "(Program) itu sangat efektif meningkatkan keamanan masyarakat," ujar dia sembari mencontohkan, peningkatan kemampuan warga untuk membela diri jika terjadi kejahatan di sekitarnya.

Adapun beberapa materi yang akan diberikan dalam pelatihan selama sebulan kepada komponen cadangan adalah kemampuan dasar militer, seperti baris-berbaris dan bela diri. Selain itu, diberikan materi nasionalisme, seperti Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sumpah Pemuda.

Saat ini DPR dan Kementerian Pertahanan sedang membicarakan hal-hal teknis dalam RUU agar tujuan pembentukan komponen cadangan tercapai dengan baik. “Contohnya, siapa warga yang diwajibkan dan dikecualikan mengikuti pelatihan. Misalnya, kalau pengangguran tidak boleh ikut pelatihan karena khawatir akan disalahgunakan," tutur Hartind.

ANGGRITA DESYANI

Berita Terpopuler:
Apa Kata Luna Maya dan Cut Tari, Ariel Bebas

Bergaji Rp 25 Juta, Anggota Dewan Kehabisan Uang

Akbar Tandjung Minta Ical Relakan Kalla

Jika Dipecat, Kalla Malah Untung

Bandara Soekarno-Hatta Akan Dilengkapi Mesin Canggih Ini

Inilah Alasan Mengapa Pria Tertidur Pasca-Seks

Ini Konser Ariel ''Peterpan'' Selama Dibui

Kata Hotman Paris Soal Cut Tari Dituntut Kembali

JK Akan Atur Volume Pengeras Suara Masjid

Kisah Politik di ''Habibie & Ainun'' Dipotong

Berita terkait

Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

16 hari lalu

Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?

Baca Selengkapnya

8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

46 hari lalu

8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi

Tentara bayaran membentuk kelompok dan berbisnis dengan berbagai negara di dunia. Mereka menjual jasa militer tanpa mempedulikan ideologi

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Tuduhan Genosida di Mahkamah Dunia

12 Januari 2024

Israel Tolak Tuduhan Genosida di Mahkamah Dunia

Israel menolak tuduhan Afrika Selatan di pengadilan tinggi PBB bahwa operasi militernya di Gaza adalah upaya genosida.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Sebut Dewan Keamanan PBB Tidak Mampu Menghentikan Genosida di Gaza

8 Januari 2024

Menlu Retno Sebut Dewan Keamanan PBB Tidak Mampu Menghentikan Genosida di Gaza

Menlu Retno mengatakan kasus Palestina menunjukkan standar ganda yang diterapkan sejumlah negara di dunia terutama di Global North atau Utara Dunia.

Baca Selengkapnya

Abu Ubaidah: Brigade Al Qassam Targetkan 71 Kendaraan dalam 4 Hari

2 Januari 2024

Abu Ubaidah: Brigade Al Qassam Targetkan 71 Kendaraan dalam 4 Hari

Abu Ubaidah merilis hasil dari puluhan operasi yang dilakukan Brigade Al Qassam melawan invasi pasukan Israel.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023: 10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air hingga Kemarahan Susi Pudjiastuti

31 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: 10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air hingga Kemarahan Susi Pudjiastuti

Pilot Susi Air Philip Mertens masih disandera TPNPB-OPM sejak 10 bulan lalu. Apa langkah TNI-Polri dan tanggapan Susi Pudjiastuti Founder Susi Air?

Baca Selengkapnya

Kepala HAM PBB Ingatkan Meningkatnya Risiko Genosida, Kejahatan Kemanusiaan dan Perang di Gaza

6 Desember 2023

Kepala HAM PBB Ingatkan Meningkatnya Risiko Genosida, Kejahatan Kemanusiaan dan Perang di Gaza

Kepala HAM PBB mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza untuk menahan diri melakukan pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Israel Naikkan Tingkat Peringatan Perjalanan Bagi 80 Negara di Tengah Perang di Gaza

5 Desember 2023

Israel Naikkan Tingkat Peringatan Perjalanan Bagi 80 Negara di Tengah Perang di Gaza

Israel menaikkan tingkat peringatan perjalanan bagi 80 negara di tengah serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Ada Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina

3 Desember 2023

Ada Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina

Ledakan di Marawi diduga serangan balasan dari kelompok lokal pro-ISIS setelah serangan militer Minggu di Lanao del Sur membunuh pemimpin mereka.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Tiga Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel untuk Dibunuh

2 Desember 2023

Ini Dia Tiga Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel untuk Dibunuh

Membunuh tiga orang ini akan menjadi kemenangan simbolis Israel atas perjuangan Hamas, namun banyak yang menilai sulit dicapai.

Baca Selengkapnya