Mengapa Batik Maos Bercorak Tumbuhan

Reporter

Editor

Jumat, 20 Juli 2012 04:29 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO , Cilacap: Sejumlah perajin batik tulis asal Maos berencana membuat kampung batik khas Maos untuk tujuan penelitian. Batik pesisir ini mulai berkembang setelah hampir punah di era awal 2000-an.

Dalam alur sejarah, batik Maos pertama kali ada sejak abad 18 Masehi. Tradisi batik dibawa orang Solo. “Kolektor batik memasukkan batik Maos ke dalam genealogi batik Solo,” kata Tonik Sudarmaji, salah satu pengusaha batik Maos, Kamis, 19 Juli 2012.

Perajin Batik Maos, Saodah, 49 tahun, mengatakan Batik Maos dulunya terinspirasi dari tanaman ubi jalar. Orang Maos menyebutnya muntul. Pada perkembangan selanjutnya, berbagai tumbuhan di sekitar mereka menjadi dasar pembuatan motif batik. “Hampir 90 persen motif batik Maos berasal dari tumbuh-tumbuhan,” kata Saodah.

Saodah menyebut beberapa motif Batik Maos: Parang Angkik, Sidomukti, Megamendung, Rujak Sente, dan motif lainnya. “Motif lung berasal dari lekukan ranting-ranting pohon,” imbuhnya.

Tonik menjelaskan alasan Batik Maos lebih banyak bertema tumbuh-tumbuhan. Sebab, katanya, sebagian besar masyarakat Maos adalah petani. Mereka kala itu membatik sebagai kegiatan selingan sambil menunggu musim panen tiba.

Batik Maos pernah berjaya, terkenal di mana-mana pada 1970-an. Keberadaan batik ini perlahan mulai bangkit sejak 2006.

Dari ingatan sejarah Sodriah, 45 tahun, Batik Maos pernah mengalami puncak kejayaan pada 1970-an. Kala itu, batik Maos dijual hingga ke luar daerah.

Namun, memasuki 2000-an, Batik Maos mulai mengalami resesi. “Ini juga salah kami yang ikut-ikutan bikin batik cap, sehingga batik tulis harganya jatuh,” kata Sodriah.

ARIS ANDRIANTO

Berita lain:
Angelina Sondakh Menikah di Rutan KPK?

Hati-hati Gunakan Kata ''Butuh'' di Malaysia

Partai Demokrat Dinilai Sumbang Kekalahan Foke

Kubu Hendardji-Riza Bertamu ke Rumah Jokowi

Warga Minta Bisnis Prostitusi Dilegalkan Saja

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

4 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

5 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

8 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

33 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

35 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

52 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

59 hari lalu

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya