Ruhut: KPK Ibarat Gadis yang Bikin Tergila-gila  

Reporter

Editor

Senin, 16 Juli 2012 13:46 WIB

Ruhut Sitompul. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Ruhut Sitompul, menilai permintaan gedung baru oleh Komisi Pemberantasan Korupsi harus didukung. Sebagai lembaga yang lahir untuk memberantas korupsi, katanya, tidaklah wajar permintaan KPK itu ditahan-tahan.

"KPK ibarat anak gadis yang sangat dicintai banyak orang. Jadi kenapa mesti ditahan-tahan permintaannya. Toh, masyarakat juga mendukung," katanya di gedung DPR, Selasa, 16 Juli 2012. Apalagi kinerja KPK selama sudah baik. Semestinya permintaan KPK bisa direalisasikan.

Sebelumnya, Komisi Hukum memblokir anggaran tahap pertama pembangunan gedung baru KPK senilai Rp 61,1 miliar dengan memberikan tanda bintang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran KPK tahun ini. Dana itu bagian dari proyek tahun jamak pembangunan gedung KPK senilai Rp 225,712 miliar.

Akibat pemblokiran itu, KPK kebanjiran sumbangan untuk pembangunan gedung. Tercatat ratusan juta uang yang terkumpul. Jika terwujud, kantor baru KPK akan terletak di lahan 8.924 meter persegi di Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Gedung itu akan menampung sekitar 1.394 pegawai.

Meski terus mendapat ganjalan dari anggota DPR lain, Ruhut tetap bangga dengan KPK. "Sejak era Presiden Megawati, belum ada koruptor yang ditangkap KPK. Bisa bebas murni. Sekarang semuanya kena. Kalau saya, apa pun yang diminta, saya kasih. Lagi pula keamanan KPK berbeda dengan gedung lain."

Ruhut juga bilang, Demokrat menjadi salah satu fraksi yang sangat mendukung permintaan tersebut di DPR. Namun, apa mau dikata, dukungan fraksinya di parlemen tidak cukup menggalang dukungan agar permintaan KPK segera dipenuhi.

"Walaupun kami partai pemenang, kalau berbicara di DPR, kami tetap kalah. Kita cuma 23 persen, kalah juga pastinya." Berbicara yang berkaitan dengan korupsi, haruslah serius. "Rakyat miskin karena koruptor," ujar Ruhut.

HAMZAH HASBALLAH

Berita Terpopuler:

Megawati Kehilangan Avanza di Monas

Jokowi-Ahok Diserang Kampanye SARA

Jokowi Hanya Punya Rp 15 Juta untuk ''Mengebom''

Berkah Jokowi Cium Tangan Taufiq Kiemas

Besok, Dahlan Iskan Ngantor Dengan Mobil Listrik

Anas Urbaningrum Pakai Kaos Masdem

Dahlan Akui Perintahkan Pergantian Direksi Merpati

Dahlan Iskan: Semua Direksi Sarinah Perempuan

SBY Minta Sutiyoso Bantu Foke

Aksi Jokowi Menggerus Basis Pemilih Foke







Advertising
Advertising

Berita terkait

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

7 menit lalu

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

Santer terdengar kabar DPR akan menggodok kembali revisi UU TNI, namun Komisi I menekankan bahwa pihaknya belum ada pembahasan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

8 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

8 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

17 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 hari lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 hari lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya