Sekolah Swasta di Bandung Kekurangan Murid  

Reporter

Editor

Selasa, 10 Juli 2012 18:39 WIB

Para siswa mengikuti kegiatan belajar di SMA Islam Sudirman, kecamatan Kaliangkrik, kabupaten Magelang, Jawa Tengah (16/02). Akibat terbakarnya gedung sekolah pada minggu malam (12/2) lalu, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan di ruangan kelas yang tidak memiliki atap dan dinding dan tanpa menggunakan buku ajar yang ikut hangus dalam kebakaran. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan sekolah swasta di Kota Bandung tahun ini kekurangan murid. SMA Karya Pembangunan II di daerah Ujung Berung, misalnya, sampai hari ini baru punya empat siswa baru. Akibatnya, tiga dari empat kelasnya menganggur dan guru honorer terancam diberhentikan.

Kepala SMA Karya Pembangunan II, Iyan Hasbian, mengatakan tahun ini jumlah siswa baru di sekolahnya merosot drastis. “Dari sembilan pendaftar, yang sudah positif masuk empat siswa," ujarnya, Selasa 10 Juli 2012. Berkurangnya jumlah siswa baru itu terasa sejak enam tahun terakhir. Dari enam kelas bagi siswa kelas lima, tiap tahun selalu bertambah kelas yang kosong. Tahun lalu, jumlah siswa baru tinggal satu kelas atau 36 orang.

Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bandung mencatat, sedikitnya ada 11 SMP dan SMA swasta yang jumlah murid barunya merosot drastis pada tahun ajaran baru kali ini. "Banyak kepala sekolah swasta yang galau karena jumlah siswa tahun ini jauh menurun," ujar Ketua BMPS Kota Bandung, Muhammad Said Sedyohadi, Selasa 10 Juli 2012.

Sampai Senin, 9 Juli 2012, saat hari pertama sekolah dimulai, SMA Bina Dharma yang menargetkan 144 siswa baru kini baru punya 34 murid. SMA Muhammadiyah 2 hanya punya sembilan murid baru, SMA Muhammadiyah 1 berjumlah 24 siswa, sedangkan SMK Madya dan SMK Maarif masing-masing cuma diminati delapan siswa.

Ketua Dewan Penasehat Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Bandung, Sodik Mujahid, mengatakan turunnya jumlah siswa baru di sekolah swasta ini telah ikut memangkas jumlah guru honorer. ”Sekarang dengan penurunan murid hampir 80 persen di sejumlah sekolah swasta itu, pengurangan guru honorer bisa mencapai 50 persen,” katanya. Alasannya, sekolah dan yayasan tidak sanggup lagi membiayai honor guru.

Rapat pengurus BMPS kemarin menyimpulkan, sebab utama turunnya jumlah murid sekolah swasta karena siswa tersedot sekolah negeri. Mereka mendapat informasi bahwa banyak sekolah negeri yang menerima siswa baru melampaui kuota sesuai aturan. Misalnya siswa baru per kelas mencapai 40 murid, padahal ketentuannya hanya boleh 36 orang. Sekolah negeri juga dituding menambah kelas baru, misalnya dari 10 menjadi 11 atau 12.

”Ini pelanggaran aturan penerimaan peserta didik baru. Kami akan mengajukan protes ke Wali Kota Bandung,” kata Said.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

3 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

8 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

14 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya