LSM: Pemerintah Dapat Intervensi Hukuman Mati TKI

Reporter

Editor

Kamis, 8 April 2004 17:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri akan melakukan upaya diplomasi politik kepada pemerintah Singapura dalam penyelesaian kasus ancaman hukuman mati terhadap Sundarti Supriyanto, salah seorang tenaga kerja Indonesia di sana. Pendekatan ini menurut Wahyu Susilo dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang buruh migran, Migrant Care, ditempuh karena pemerintah Indonesia tidak dapat mengintervensi selama kasusnya telah dibawa ke pengadilan."Saran kami, dan hal ini disetujui Deplu, adalah sedapat mungkin meminta pemerintah Singapura untuk memberikan grasi, amnesti ataupun pengampunan hukum," kata Wahyu saat dihubungi Tempo News Room melalui telepon, Kamis (8/4). Sundarti saat ini menurut Wahyu telah didampingi pengacara hukum yang disewa Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Muzamil.Selain Sundarti, masih ada empat TKI yang juga tengah menghadapi ancaman hukuman mati di Singapura. Wahyu mengatakan masih ada kesempatan lebar bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan kepada keempatnya karena saat ini mereka masih dalam tahap pemeriksaan di kepolisian, seperti mempersiapkan bahan-bahan terjemahan. "Tidak hanya dari Inggris ke Indonesia tapi juga ke bahasa daerah masing-masing agar lebih mempermudah pemeriksaan," katanya. Pemerintah pun bisa membantu mencari bukti-bukti baru melalui cara konseling, karena dengan cara itu para TKI akan lebih terbuka menceritakan kasus mereka. "Saya tidak percaya mereka melakukan pembunuhan secara terencana, padahal ancaman hukuman mati kan karena itu," tandasnya.Langkah-langkah ini, menurut Wahyu terbukti dapat menyelamatkan lima nyawa TKI INdonesia yang juga terancam hukuman mati dalam kurun waktu tahun 1999 hingga 2001. "LSM akan mensuport pemerintah dengan menyediakan psikolog atau lainnya bila mereka akan melakukan intervensi itu," tegas Wahyu.Sejauh ini pihak Migrant Care, menurut Wahyu, baru bisa melakukan pendampingan pada Sundarti melalui orang tuanya di Solo. Seorang TKI lainnya Purwanti saat ini juga dalam tahap awal pendampingan. "Kami belum mendapatkan akses untuk menghubungi ketiga TKI lainnya," ujarnya. Ketiga TKI lain yaitu Siti Aminah, Juminem dan Sumiati.Namun Wahyu menyayangkan ketidaksatuan pemerintah Indonesia dalam menghadapi kasus ini. "Deplu, Depnaker dan Menko Kesra masing-masing membentuk tim sendiri-sendiri," katanya. Meskipun hal ini menunjukkan perhatian pemerintah, namun hanya akan membuang-buang uang dan tidak akan efektif. Seandainya pemerintah membentuk satu tim yang terdiri dari multi departemen menurut Wahyu hasilnya pasti akan lebih efektif. Sita Planasari A - Tempo News Room

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

3 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Mengutuk Upaya Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia dan Doakan Lekas Sembuh

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan keras mengutuk serangan pada perdana menteri Slovakia dan mendoakan agar Robert Fico lekas bugar

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

3 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

7 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

8 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

10 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya