M. Nazaruddin memasuki mobil tahanan seusai dimintai keterangan oleh wartawan di depan gedung KPK, Jakarta, (05/06). Nazarudin diperiksa untuk kasus koleganya, Angelina Sondakh, tersangka kasus Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional. Tempo/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Tiga anak Nazaruddin,, SH 5 tahun), MSA (4 tahun) dan MZ (2 tahun) akhirnya kembali ke tanah air, Jum’at malam, 22 Juni 2012. Sebelumnya mereka berada selama setahun di negeri jiran Malaysia. Kepulangan ketiganya tak berjalan mulus karena ternyata ketiga anak Nazaruddin beserta dua pengasuhnya masuk dalam daftar cekal imigrasi Malaysia. Selain itu, kelima orang tersebut dinyatakan overstay karena tinggal melebihi masa visa kunjungannya di Malaysia.
Karena masuk dalam cekal, petugas merujuk 5 orang tersebut ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Setelah di KBRI, diketahui duduk persoalan. Ternyata ketiga anak Nazar dan pembantunya dimasukkan dalam daftar cekal karena kelimanya masuk ke Malaysia bersama Neneng Sri Wahyuni, isteri Nazaruddin yang masuk dalam daftar red notice interpol.
“Atas Dasar Kemanusiaan, kami membantu kepulangan ketiga anak Nazaruddin. Karena selain usia ketiganya masih balita, mereka juga tidak tahu dengan permasalahan yang menjerat kedua orang tuanya” ujar Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Kuala Lumpur, Mulya Wirana saat ditemui Tempo setelah membuka acara silaturrahmi pemuda Indonesia-Malaysia, di AULA Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur, Sabtu, 23 Juni 2012.
Menurut Mulya Wirana, melalui interpol Indonesia, KBRI meminta interpol dan imigrasi Malaysia menghapus ketiga anak Nazaruddin dari daftar cekal, sehingga mereka bisa dibawa pulang ke tanah air. Setelah permasalahan selesai, muncul permasalahan kedua karena baik ketiga anak Nazaruddin maupun dua pengasuhnya tinggal di Malaysia selama kurang lebih satu tahun, sedangkan mereka masuk ke Malaysia dengan visa kunjungan yang bisanya hanya diberi waktu satu bulan.
“Aturannya mereka harus mengurus kompound dan check out memo ke kantor imigrasi Putrajaya. Namun karena hari Jum’at dan sudah malam maka mereka meraka harus menunggu hingga senin depan” kata Mulya Wirana. Akhirnya KBRI harus kembali turun tangan dengan menjadi penjamin di imigrasi bandara KLIA agar ketiga anak Nazaruddin bisa dibawa kembali ke tanah air.
