TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional tampaknya menjadi partai paling gemar merekrut artis sebagai calon anggota legislatif. Setelah Eko Patrio, Primus, Wanda Hamidah, Nia Paramitha, dan Mandra pada Pemilihan Umum 2009, kini PAN kembali mengulang strategi menggaet sejumlah artis untuk menarik suara rakyat dalam Pemilu 2014 mendatang.
Ketua Dewan Pengurus Pusat PAN Bidang Pembinaan Organisasi Keanggotaan, Hafidz Tohir, mengatakan sejumlah artis sudah menyatakan ketertarikannya bergabung dengan partai berlambang mentari biru itu sebagai calon legislatif pada Pemilu 2014 nanti.
"Sudah banyak artis yang bergabung dengan kami. Akhir tahun nanti akan kami umumkan nama-namanya dalam Rapat Kerja PAN," ujarnya dalam pertemuan sejumlah artis dengan Wakil Sekjen PAN Taufik Kurniawan di kompleks parlemen Senayan, Kamis, 21 Juni 2012.
Dalam pertemuan itu, Taufik Kurniawan menerima Hengki Kurniawan, Rafi Ahmad, dan Luki Hakim. Namun Taufik enggan menyebut pertemuan ini sebagai salah satu agenda untuk pemenangan Pemilu 2014. "Ini hanya silaturahmi biasa saja. Tidak ada pembicaraan soal politik," kata dia.
Soal bergabungnya sejumlah artis ini, Hafidz menganggapnya sebagai hal yang biasa. Sebagai partai terbuka, PAN menyambut baik semua kalangan untuk masuk ke dalam partainya. Ia pun tak menampik bahwa strategi ini untuk mendongkrak perolehan suara PAN dalam Pemilu 2014.
"PAN itu partai terbuka, jadi biasa saja kalau ada tokoh masyarakat, entah itu artis, ulama, tokoh adat, yang bergabung dengan kami. Ini juga kan karena sekarang kita menggunakan sistem terbuka dan perolehan suara terbanyak," katanya.
Dia menambahkan, dengan bergabungnya para artis ini, bukan berarti kader PAN akan tergeser posisinya dalam pencalegan. PAN, lanjutnya, sudah mempersiapkan proporsi untuk menjaga agar kader PAN di daerah tetap mendapatkan haknya menjadi caleg. "Kami sudah siapkan proporsinya. Kader 65 persen dan tokoh masyarakat 35 persen," kata dia.
FEBRIYAN
Berita terpopuler:
KPK : Kitab Suci Saja Dikorupsi...
Kronologis Penangkapan Pegawai Bea Cukai di Bandara Soetta
Rendang dan Cendol Tercatat di Akta Budaya Malaysia
Kenapa Petugas Bea Cukai Itu Disuap
Ruhut: Pulang dari Meksiko SBY Tindak Anas
Berita terkait
PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo
15 jam lalu
Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
1 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
4 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
7 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca SelengkapnyaRespons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
13 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRespons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN
13 hari lalu
KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.
Baca SelengkapnyaProfil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
24 hari lalu
Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Baca SelengkapnyaVonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan
46 hari lalu
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaRicuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu
1 Maret 2024
Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.
Baca SelengkapnyaTim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia
1 Maret 2024
Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.
Baca Selengkapnya