Aturan Bahasa Sunda Dinilai Setengah Hati  

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2012 15:25 WIB

Anak-anak berpakaian adat bermain batu api pada Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda di Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan,Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (28/5). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Bandung baru-baru ini punya peraturan daerah tentang bahasa Sunda. Setelah disahkan DPRD pada akhir Mei 2012, peraturan itu baru diketahui kalangan terbatas. ”Masih setengah hati, belum tersosialisasi,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Teddy Rusmawan, Rabu, 20 Juni 2012.

Peraturan Daerah tentang Penggunaan, Pemeliharaan, dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda tersebut salah satunya menetapkan hari Rabu sebagai hari berbahasa Sunda dalam semua kegiatan pendidikan, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Tujuannya, kata Teddy, untuk memelihara dan lebih mengaktifkan pemakaian bahasa Sunda di Kota Bandung. ”Harusnya pemerintah melakukan sosialisasi lewat reklame, media cetak, dan elektronik,” ujarnya.

Menurut Teddy, pelaksanaan aturan itu lebih efektif berjalan di lingkungan Balai Kota Bandung dan kantor birokrasi, DPRD, dan lewat pengajaran di sekolah. Namun sejauh ini, kata dia, di lingkungan DPRD sendiri pemakaian bahasa Sunda tiap Rabu belum berjalan. ”Masih ada di Dewan yang belum berbahasa Sunda,” katanya.

Budayawan dari Universitas Pasundan, Hawe Setiawan, mengatakan aturan itu lebih strategis diterapkan di sekolah. ”Lewat buku ajar atau dari para guru,” katanya. Bahasa Sunda, ujar dia, lebih penting diutamakan fungsi sosialnya. ”Kalau aksara Sunda kuno enggak terlalu penting diajarkan ke murid karena enggak ada yang kirim SMS pakai aksara kuno,” katanya.

Selain itu, peraturan itu juga harusnya berdampak ke lembaga, seperti Balai Bahasa dan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda. Misalnya, kata Hawe, pemerintah menyokong Komisi Istilah di lembaga tersebut untuk menerbitkan temuan istilah baru bahasa Sunda di masyarakat. ”Secara rutin diumumkan lewat brosur atau poster, sebab bahasa selalu berkembang,” katanya.

Di stasiun radio swasta, aturan pemakaian bahasa Sunda tiap Rabu tidak lantas mengubah program siaran pada hari itu. Asisten Produser Radio Maraghita Bandung Purnawan mengatakan, gaya bahasa penyiar tetap memakai bahasa Indonesia dan lagu-lagunya tidak memutar pop Sunda. ”Kami hanya ikut sosialisasi agar tiap Rabu pendengar berbahasa Sunda,” katanya.

Untuk menjalankan fungsi pendidikan sekaligus melestarikan bahasa Sunda, radio tersebut sejak empat bulan lalu telah menyelipkan rekaman satu menit tentang peribahasa Sunda dan artinya dalam bahasa Indonesia. Rekaman itu diputar empat kali sehari dari pagi hingga sore. ”Sudah bikin 10 dari 100 stok peribahasa Sunda,” ujarnya. Menurut lulusan dari jurusan Sastra Sunda Universitas Padjadjaran itu, kumpulan peribahasa tersebut di antaranya berasal dari buku muatan lokal bahasa Sunda tingkat SD hingga SMA.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

48 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.

Baca Selengkapnya

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?

Baca Selengkapnya

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?

Baca Selengkapnya

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.

Baca Selengkapnya