Tokoh GAM Bantah Terima Instruksi Tiro Langsung

Reporter

Editor

Kamis, 18 Maret 2004 21:53 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Tim kejaksaan dan kepolisian Swedia, Kamis (18/3), kembali melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah tokoh GAM di Mapolda Aceh. Sejumlah tokoh GAM yang diwawancarai mengaku tidak pernah menerima instruksi lansung dari Hasan Tiro. Namun, mereka mengakui Hasan Tiro sebagai wali negara Aceh. Direktur Reserse dan Kriminal Polda Aceh Komisaris Besar Polisi Surya Dharma kepada Tempo News Room mengatakan tim kejaksaan Swedia telah mewawancarai delapan tokoh GAM. Mereka antara lain dua juru runding GAM, Sofyan Ibrahim Tiba dan Teungku Muhammad Lampoh Awe, Mahyiddin (terdakwa pembunuh Dayan Dawood), Said Ali Sawang (tersangka pembakar sejumlah sekolah), Jufri, dan Mawardi. Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. Menurut Surya, dalam pemeriksaan itu sejumlah tokoh GAM membantah menerima instruksi langsung dari Hasan Tiro dalam berbagai kegiatannya di Aceh. "Mereka mengaku diperintah oleh komandan wilayahnya masing-masing," kata Surya. Meski demikian, kata dia, Hasan Tiro memberi instruksi kepada pimpinan GAM di Aceh. Dua juru runding GAM yang diwawancarai tim kejaksaan Swedia juga membantah adanya instruksi langsung. Sofyan Ibrahim Tiba, misalnya, mengaku tidak tahu adanya instruksi dari Hasan Tiro untuk pimpinan sayap militer GAM. Semasa menjadi perunding GAM, dia mengaku hanya menerima instruksi dari Malik Mahmud yang di kalangan GAM dikenal sebagai perdana menteri. "Tapi Sofyan mengaku Hasan Tiro sebagai wali negara Aceh," kata Surya Darma yang mendampingi Ibrahim Tiba selama pemeriksaan. Dalam pemeriksaan, para tokoh GAM diberi 10-15 pertanyaan. Surya mengatakan kehadiran tim dari Swedia diharapkan mampu memberi gambaran sesungguhnya tentang peranan Hasan Tiro di tubuh GAM. "Tugas kita menjadi fasilitator bagi mereka. Mudah-mudahan apa yang kita berikan bisa menjadi bukti-bukti awal dan sesuai dengan hukum Swedia," kata dia.Selain mewawancarai tokoh GAM, tim kejaksaan dan kepolisian Swedia juga diperlihatkan sejumlah senjata milik GAM yang berhasil disita. Salah satunya adalah senjata Trigger yang merupakan buatan Swedia. Polda Aceh juga menunjukkan sejumlah foto aktivitas GAM dan sejumlah dokumen seperti surat instruksi dari Malik Mahmud kepada perunding GAM tentang mekanisme penyimpanan senjata semasa perjanjian damai. Dari Mapolda Aceh tim kejaksaan Swedia juga sempat melakukan peninjauan SMU 1 Lampeuneurut Aceh Besar yang pernah dibakar GAM selama konflik di Aceh, termasuk pada awal darurat militer di Aceh, 19 Mei tahun lalu.SMU 1 Lampeunerut saat ini sudah dibangun kembali seperti baru. Fariati (45), salah seorang guru SMU Lampeunerut, mengatakan bahwa keenam anggota tim kejaksaan itu sempat melihat-lihat dokumen sekolah. "Termasuk gambar gedung sekolah ini saat hancur dibakar," ujarnya. Setelah melihat gambar tersebut, menurut Fariati, tim kejaksaan Swedia itu tidak berkomentar apa-apa.Tim kejaksaan Swedia batal berkunjung ke Meulaboh, Aceh Barat. Direncanakan, Jumat (19/3), mereka menuju Medan, Sumatera Utara, untuk memeriksa sejumlah saksi lainnya di penjara Tanjung Gusta Medan, di antaranya Abu Hendon, Panglima GAM wilayah Deli. Yuswardi A. Suud - Tempo News Room

Berita terkait

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

26 Desember 2023

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

Muzakir Manaf alias Mualem sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Aceh untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

5 September 2023

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

Kasus Imam Masykur yang tewas dianiaya anggota Paspampres dan dua personel TNI lainnya telah kembali menggores luka masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

25 Januari 2023

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

Buron kasus korupsi Izil Azhar yang ditangkap di Aceh hari ini tiba di Gedung Merah Putih KPK. Eks Panglima GAM itu tak mau menjawab wartawan.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

25 Januari 2023

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

Izil Azhar telah menjadi buronan selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya tertangkap pada Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

24 Januari 2023

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

Eks Panglima GAM Izil Azhar yang merupakan buron kasus korupsi ditangkap KPK hari ini. Dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

21 Desember 2022

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

Menurut Muzani, Prabowo menunjuk Fadulah merupakan upaya Gerindra untuk menyampaikan bahwa persoalan masa lalu tersebut sudah selesai.

Baca Selengkapnya

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

15 Agustus 2022

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

Konflik GAM - RI dinyatakan berakhir, 17 tahun lalu dengan dilaksanakan MoU di Helsinki, Finlandia.

Baca Selengkapnya

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

13 April 2022

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Mendagri Tito membahas aspirasi tokoh-tokoh Aceh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta

Baca Selengkapnya