TEMPO.CO, Kupang - Jenazah Muhamad Ali Amiri, 43 tahun, imigran gelap asal Afganistan yang tewas tenggelam di perairan Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, tiba di Kupang, Minggu, 3 Juni 2012.
Kepala Divisi Imigrasi Kupang Ramle Siahaan mengatakan jenazah korban dikirim ke Kupang untuk selanjutnya dikirim ke negara asalnya atas permintaan keluarga. "Keluarganya minta agar jenazahnya dikirim kembali Afganistan," katanya ketika dihubungi Tempo, Minggu, 3 Juni 2012.
Jenazah imigran tersebut dievakuasi ke Kupang menggunakan pesawat Transnusa dari Bandara Umbu Mehang Kunda, Sumba Timur, dan tiba di Bandara El Tari, Kupang, sekitar pukul 14.30 Wita. Ikut mendampingi jenazah adalah dua imigran gelap lainnya yang merupakan keluarga korban.
Dari Bandara El Tari, jenazah imigran tersebut ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johanes, Kupang, sambil menunggu koordinasi dengan Kedutaan Besar Afganistan.
Muhamad Ali Amiri tewas setelah melompat dari kapal yang mereka tumpangi karena pecah dan tersambar baling-baling, Senin, 28 Mei 2012 lalu. Evakuasi mayat imigran itu dikawal aparat kepolisian dan petugas imigrasi Kupang.
Muhamad Ali Amiri merupakan salah seorang dari 51 imigran gelap asal Timur Tengah yang mengalami musibah di perairan Kabupaten Sumba Barat. Mereka berangkat dari Makassar, Sulawesi Selatan, menuju Australia Asmore Reef (Pulau Pasir) untuk mencari suaka politik. Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi pecah dihantam gelombang.
Sebanyak 48 imigran lainnya hingga saat ini masih diamankan di Markas Kepolisian Resor Sumba Barat. Mereka sebenarnya sudah direncanakan untuk segera dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang. Namun, karena kapasitas daya tampung yang tidak memadai, evakuasi mereka ke Kupang ditunda.
Ramle Siahaan menjelaskan pihaknya harus terlebih dahulu mengurangi jumlah imigran gelap yang kini ditahan. Sebanyak 40 orang akan dipindahkan ke Rudenim di sejumlah daerah di luar Nusa Tenggara Timur. Apalagi sebanyak 17 imigran gelap yang ditangkap di Pulau Rote, dua hari lalu, juga harus segera dievakuasi ke Rudenim Kupang.
YOHANES SEO
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya