Megawati: Ada Pihak-Pihak yang Inginkan Pemilu Gagal
Reporter
Editor
Kamis, 18 Maret 2004 12:55 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Megawati Sukarnoputri meminta menteri-menteri jajaran Polkam, Komisi Pemilihan Umum (KPU), kepala-kepala daerah, memusatkan perhatian pada pengadaan dan pendistribusian surat suara agar pemilu bisa berlangsung tepat waktu. Sedangkan untuk pengadaan kotak suara dan bilik suara, sekiranya tidak terpenuhi dalam waktu singkat, Presiden meminta KPU daerah tidak segan meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk mengadakannya secara gotong royong. Demikian dikatan presiden pada pembukaan rapat kerja teknis kepala-kepala daerah se-Indonesia untuk kesiapan pemilu di kompleks Bidakara Jakarta, Kamis (18/3).Pencetakan surat suara memang disinyalir terancam tidak selesai tepat waktu. Hingga Rabu (17/3) kemarin, KPU mengakui 50 juta lembar surat suara untuk provinsi dan kabupaten/kota di Jawa, Papua, dan beberapa daerah di Indonesia Timur, terancam tidak tercetak karena persoalan dengan percetakan. Presiden mengatakan, pengadaan logistik memang menjadi tugas dan wewenang KPU. Dia mengatakan, perintahnya kepada menteri dan kepada daerah tersebut tidak dimaksudkan untuk mencampuri tugas dan wewenang KPU. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga memprotes munculnya kritik tajam dan bertubi-tubi, namun tanpa solusi terhadap berbagai kelambatan tersedianya logistik pemilu. Ia mensyinalir, kritik semacam itu hanya diarahkan agar pemerintah, KPU, dan panwaslu gagal menyelenggarakan pemilu. "Sikap itu tidak normal dan bertentangan dengan tujuan reformasi," ujarnya. Selain dihadiri oleh seluruh kepada daerah, pertemuan di Gedung Bidakara itu juga dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri dan Menko Polkam Ad Interim Hari Sabarbo, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto dan Kepala Polri Jenderal Polisi Da'I Bachtiar.Deddy Sinaga - Tempo News Room