Berantas Monyet, Bupati Karangasem Dapat Kecaman  

Reporter

Editor

Minggu, 27 Mei 2012 22:51 WIB

Monyet penghuni hutan lindung "Murung Ujung' di Pulau Weh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis (28/3). Hutan lindung yang didalamnya juga berdiri Tugu Titik Nol itu dihuni sejumlah satwa seperti monyet, babi hutan dan berbagai jenis burung. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Malang-Lembaga konservasi ProFauna Indonsia mengecam Bupati Karangasem I Wayan Geredeg yang menginstruksikan pemberantasan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Apalagi dengan cara sadis yakni menangkap monyet serta memasukkan bandil (daun rotan berduri) ke dubur monyet. Sehingga kelompok monyet akan saling serang hingga satu per satu tewas.

"Pernyataan yang gegabah, provokatif, dan tidak mengindahkan nilai luhur keselarasan hubungan manusia, lingkungan dan Tuhan (Tri Hita Karana)," kata Koordinator ProFauna Bali representative Jatmiko Wiwoho dalam siaran persnya, Ahad, 27 Mei 2012.

Menurutnya konflik antara manusia dan satwa terjadi karena habitatnya semakin menipis. Sehingga pakan alami monyet tak tersedia di alam. Akibatnya monyet mendekati pemukiman hingga menyerang manusia. Seharusnya, Bupati tak menganggap satwa liar sebagai musuh manusia yang harus diberantas dengan cara keji.

Cara yang keji menyerang satwa, katanya, merupakan bentuk kekejaman terhadap satwa atau animal cruelty. Bahkan, dikhawatirkan monyet akan semakin agresif dan menyerang manusia. "Bupati harus mendengar pendapat ahli biologi, kedokteran hewan, kehutanan, praktisi konservasi satwa, dan agamawan," katanya.

Contohnya antara lain dengan kastrasi atau pemandulan pada monyet jantan untuk mengontrol populasi. Namun, harus dilakukan kajian mendalam untuk menentukan kastrasi yang tepat. Metode ini mampu secara alamiah mengurangi populasi satwa secara aman.

Menurutnya, setiap satwa memiliki andil dalam keseimbangan ekosistem. Sebelumnya, seekor monyet menyerang Nyoman Gunung warga Banjar warga Desa Nongan, Kabupaten Gianyar hingga tewas. Lantas aparat kepolisian dan TNI yang menembak mati monyet itu di Kabupaten Gianyar pada 19 Mei lalu. Setelah uji laboratorium monyet tersebut ternyata tak terinveksi rabies.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Kapan Hewan Peliharaan Harus Mendapat Vaksin Rabies?

29 September 2023

Kapan Hewan Peliharaan Harus Mendapat Vaksin Rabies?

Penyakit rabies sering disebut anjing gila karena sebagian besar kasus diakibatkan gigitan anjing, lalu kapan hewan peliharaan beroleh vaksin rabies?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik dan Tema Hari Rabies Sedunia 2023 yang Ditetapkan WHO

28 September 2023

Kilas Balik dan Tema Hari Rabies Sedunia 2023 yang Ditetapkan WHO

Hari ini 28 September, diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia. Simak kilas balik sejarahnya dan tema yang diusung pada 2023.

Baca Selengkapnya

Baru Sepekan, Sebanyak 1.303 Ekor Hewan Peliharaan Di Yogya Diikutkan Vaksinasi Rabies

14 September 2023

Baru Sepekan, Sebanyak 1.303 Ekor Hewan Peliharaan Di Yogya Diikutkan Vaksinasi Rabies

Kebijakan vaksinasi rabies dari Pemerintah Kota Yogyakarta mendapat respon positif masyarakat

Baca Selengkapnya

Kasus Gigitan Hewan Naik, Jakarta Tetap Bebas Rabies

2 Juli 2023

Kasus Gigitan Hewan Naik, Jakarta Tetap Bebas Rabies

Dinkes DKI mencatat kenaikan kasus gigitan hewan penular rabies pada Juni 2023

Baca Selengkapnya

Mengenal Rabies, Penyakit Anjing Gila dengan Tingkat Kematian Hampir 100 Persen

26 Juni 2023

Mengenal Rabies, Penyakit Anjing Gila dengan Tingkat Kematian Hampir 100 Persen

Penularan penyakit rabies ini bisa terjadi dari hewan ke manusia atau hewan ke hewan melalui gigitan.

Baca Selengkapnya

3 Hal Penting Mencegah Penyebaran Virus Rabies

17 Juni 2023

3 Hal Penting Mencegah Penyebaran Virus Rabies

Dokter menyebut tiga langkah utama mencegah penyebaran virus rabies pada manusia, yang biasa ditularkan lewat hewan peliharaan seperti anjing.

Baca Selengkapnya

Pertolongan Pertama Terpapar Hewan Rabies dan Mengenali Gejala Infeksinya

11 Mei 2023

Pertolongan Pertama Terpapar Hewan Rabies dan Mengenali Gejala Infeksinya

Tercatat selama tahun 2023, sejumlah 12 kasus gigitan anjing, 6 di antaranya rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Rabies yang Menyebabkan Balita Meninggal di NTT?

11 Mei 2023

Apa Itu Penyakit Rabies yang Menyebabkan Balita Meninggal di NTT?

Bocah berusia 4 tahun meninggal setelah digigit anjing rabies

Baca Selengkapnya

Ini yang Harus Dilakukan jika Anak Digigit Hewan Penular Rabies

5 Oktober 2022

Ini yang Harus Dilakukan jika Anak Digigit Hewan Penular Rabies

Dokter mengimbau orang tua melakukan sejumlah langkah berikut apabila anak digigit hewan penular rabies sebelum membahayakan nyawa. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Wagub: Kalimantan Tengah Masih Daerah Endemis Rabies

28 September 2021

Wagub: Kalimantan Tengah Masih Daerah Endemis Rabies

Sepanjang tahun 2021 dilaporkan terdapat sembilan kasus terkonfirmasi positif rabies di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya