Proyek PLTGU Pemaron Diminta Berhenti

Reporter

Editor

Jumat, 12 Maret 2004 17:09 WIB

TEMPO Interaktif, Singaraja: Disaat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron, Singaraja, Bali, hampir rampung, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) justru minta agar proyek pembangkit listrik itu dihentikan. Gabungan LSM yang terdiri dari Forum Masyarakat Pemerhati Pembangunan Bali (FMP2B), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Wahli), Working Group on Power Sector Restructuring (WGPSR) dan Kelompok Nelayan Desa Pemaron itu menilai, proyek PLTGU telah melanggar aturan dan tidak menguntungkan perekonomian negara. "Mulai dari Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali sampai Undang Undang nomor 20/2002 tentang Ketenagalistrikan dilanggar," kata Fabby Tumiwa, Koordinator WGPSR, kepada wartawan, di Buleleng, Bali, Kamis (11/3). Pelanggaran yang dimaksud adalah pelanggaran peruntukan lokasi berdasarkan Perda nomor 4/1999: Pemaron termasuk kawasan pariwisata Lovina. Sementara jika mengacu pada Undang Undang nomor 20/2002, izin proyek kelistrikan sebesar 146 MW itu seharusnya datang dari menteri terkait, bukan dari gubernur atau bupati.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), lewat Komisi VIII sebenarnya juga sudah tahu masalah itu. Bahkan, rapat dengar pendapat antara DPR dan pemerintah yang diwakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pun sudah dilakukan akhir Februari 2004, di Jakarta. Rapat itu menyepakati pembentukan tim independen untuk mengkaji ulang proyek PLTGU Pemaron. Tim independen kemudian diberi waktu tiga bulan bekerja dan nantinya melaporkan hasilnya kepada pemerintah dan DPR."Saat tim independen bekerja mengumpulkan informasi, seharusnya PT Indonesia Power (PT. IP) menghentikan pekerjaan proyek itu untuk sementara. Tapi ternyata tidak ada itikad baik dari PT IP," kata Fabby. Padahal, seperti dikatakan Koordinator Wahli Bali, Nyoman Sri Widhiyanti, jika PLTGU Pemaron diijinkan terus sampai beroperasi, berpotensi besar menimbulkan pencemaran berupa kebisingan dan pencemaran laut akibat adanya distribusi bahan bakar minyak. "Tiap minggu kapal tongkang mengangkut 7.650 ton HSD dari terminal Manggis, Bali Selatan dan menyusuri Selat Lombok menuju Lovina," kata Sri.Hal miring terhadap proyek Pemaron juga dikatakan ahli kelistrikan, Dr. Nengah Sudja. Menurutnya, pembangunan PLTGU Pemaron tidak layak dilanjutkan walau dilihat dari berbagai aspek. Dicontohkannya dari sisi kelistrikan, lokasi pembangunan pembangkit listrik di Bali Utara saja sudah menjadi pertanyaan. Karena kebutuhan listrik terbesar di Bali berada di sisi selatan, terutama di Denpasar dan sekitarnya. "Nantinya akan ada sejumlah power yang hilang selama distribusi listrik dari utara ke selatan," katanya. Selain itu, kata Sudja, depo minyak juga berada di selatan Bali. Tentunya lagi-lagi nantinya akan membutuhkan ongkos besar operasional pengangkutan bahan bakar dari selatan ke utara. "Bukan kali ini saja PLN keliru memilih lokasi. PLTGU Gilimanuk juga merupakan kekeliruan," kata Sudja.Menurut Sudja, jika PLN dan PT. IP memindahkan proyek itu ke Denpasar, diperkirakan hanya akan memakan biaya US$ 1 juta. Tapi jika proyek tetap diteruskan di lokasi semula, biaya inefesiensi akan mencapai US$ 9,2 juta per tahunnya. Sayangnya lagi, dampaknya akan dirasakan konsumen sendiri. Karena biaya inefesienan itu akan dibebankan kepada konsumen listrik. "Bukan saja masyarakat di sini yang dirugikan, tapi konsumen listrik secara nasional akan membayar mahal listrik yang kita gunakan," kata Sudja.Semangat perlawanan masyarakat sekitar dan pemerhati lingkungan itu rupanya sudah tercium pihak pelaksana proyek. PT. IP pun tidak mau memberikan konfirmasi apapun kepada pers. "No comment dulu deh. Lebih baik kami konsentrasi pada pekerjaan saja," kata Herry Nugraha, dari bagian Pengendalian Kontrak Proyek PLTGU Pemaron, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (12/3). "Kami hanya tenaga teknis. Soal kebijaksanaan, itu urusan atasan kami," kata Nyoman Gede Nurija, Engineering Mechanical PT IP, menambahkan. Made Mustika - Tempo News Room

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

31 hari lalu

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

39 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

41 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

51 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Infrastruktur Listrik PLN Kini Capai 72.976,30 Megawatt

29 Januari 2024

Infrastruktur Listrik PLN Kini Capai 72.976,30 Megawatt

Sepanjang 2023 berhasil menambah kapasitas pembangkit listrik mencapai 4.182,2 MW. Melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya