TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Forum Rektor Indonesia (FRI) akan menggelar Konvensi Nasional Masyarakat Kampus Indonesia sebagai bentuk kepedulian masa depan bangsa. Melalui konvensi ini akan dihasilkan sejumlah masukan bagi pemerintah agar jangan sampai terjadi reformasi jilid II. Forum Rektor bahkan tidak menutup kemungkinan akan mengerahkan masyarakat kampus untuk turun ke jalan jika pemerintah tidak mau mendengar masukan hasil rumusan konvensi.Kesepakatan itu diambil dalam diskusi yang digelar FRI di rumah dinas Rektor UGM Sofian Effendi, Sabtu (6/3) malam. Selain tuan rumah, diskusi ini juga dihadiri Ketua FRI Marlin Rahman yang juga Rektor Universitas Andalas, serta sejumlah anggota FRI, di antaranya Thoby Muthis (Trisakti), Sudjana Sapi'ie (ITB) dan Zulkifli Husein (Bengkulu).Menurut Marlin Rahman, selama ini masing-masing kampus secara terpisah selalu memberikan masukan kepada pemerintah mengenai sejumlah agenda reformasi yang harus dijalankan, namun tetap juga tidak ada perubahan. Karena itu diputuskan untuk memberi masukan secara kolektif dengan menggelar konvensi yang akan dihadiri sekitar seribu peserta dari 600 kampus di Indonesia selaku anggota FRI.Konvensi Nasional Masyarakat Kampus Indonesia ini akan digelar di UGM Yogyakarta, 20-22 Mei 2004, sekaligus mengambil momen kebangkitan bangsa. Menurut Sofian Effendi, konvensi masyarakat kampus ini akan memantapkan komitmen mendukung reformasi. Konvensi ini akan merespons keinginan masyarakat di bidang politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, dan pendidikan.Materi bidang sosial budaya akan menitikberatkan pada pembahasan mengatasi ancaman disintegrasi bangsa. Bidang politik akan memfokuskan pada masalah konsolidasi demokrasi politik. Bidang ekonomi akan memfokuskan pada masalah pemulihan ekonomi nasional, membangun ekonomi daerah, masalah pengangguran dan masalah penjualan aset negara. Bidang hukum akan memfokuskan pada pembangunan hukum untuk menegakkan keadilan. Bidang pendidikan akan memfokuskan pada pembangunan SDM sebagai investasi dalam pembangunan bangsa.Ketua FRI Marlin Rahman menegaskan, jika pemerintah tetap tidak mau mendengar masukan hasil konvensi, maka FRI akan mengambil langkah yang lebih keras. Salah satu pilihannya adalah dengan menghimpun 600 masyarakat kampus di Indonesia untuk turun ke jalan.Pernyataan senada juga disampaikan Sofian Effendi. "Kalau pemerintah tidak mau mendengar, kami akan turun ke jalan. Kita tak ingin hasil konvensi nanti hanya sebagai sebuah wacana. Kita ingin perubahan," tegasnya.Sementara Zulkifli Husein menegaskan, apa yang dilakukan FRI ini merupakan langkah proaktif sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat kampus terhadap nasib agenda reformasi. Zulkifli Husein menolak jika langkah FRI ini dinilai sebagai sikap reaktif. "Kita tidak ingin ada reformasi jilid dua," tegasnya.Heru CN - Tempo News Room
Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka
18 Januari 2024
Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka
Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengatakan implementasi Kampus Merdeka saat ini masih kurang optimal. Saat ini, ada sejumlah persoalan yang muncul karena ada banyak hal yang menghantui perguruan tinggi.