Forum Rektor: Jangan Sampai Reformasi Jilid II

Reporter

Editor

Minggu, 7 Maret 2004 14:54 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Forum Rektor Indonesia (FRI) akan menggelar Konvensi Nasional Masyarakat Kampus Indonesia sebagai bentuk kepedulian masa depan bangsa. Melalui konvensi ini akan dihasilkan sejumlah masukan bagi pemerintah agar jangan sampai terjadi reformasi jilid II. Forum Rektor bahkan tidak menutup kemungkinan akan mengerahkan masyarakat kampus untuk turun ke jalan jika pemerintah tidak mau mendengar masukan hasil rumusan konvensi.Kesepakatan itu diambil dalam diskusi yang digelar FRI di rumah dinas Rektor UGM Sofian Effendi, Sabtu (6/3) malam. Selain tuan rumah, diskusi ini juga dihadiri Ketua FRI Marlin Rahman yang juga Rektor Universitas Andalas, serta sejumlah anggota FRI, di antaranya Thoby Muthis (Trisakti), Sudjana Sapi'ie (ITB) dan Zulkifli Husein (Bengkulu).Menurut Marlin Rahman, selama ini masing-masing kampus secara terpisah selalu memberikan masukan kepada pemerintah mengenai sejumlah agenda reformasi yang harus dijalankan, namun tetap juga tidak ada perubahan. Karena itu diputuskan untuk memberi masukan secara kolektif dengan menggelar konvensi yang akan dihadiri sekitar seribu peserta dari 600 kampus di Indonesia selaku anggota FRI.Konvensi Nasional Masyarakat Kampus Indonesia ini akan digelar di UGM Yogyakarta, 20-22 Mei 2004, sekaligus mengambil momen kebangkitan bangsa. Menurut Sofian Effendi, konvensi masyarakat kampus ini akan memantapkan komitmen mendukung reformasi. Konvensi ini akan merespons keinginan masyarakat di bidang politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, dan pendidikan.Materi bidang sosial budaya akan menitikberatkan pada pembahasan mengatasi ancaman disintegrasi bangsa. Bidang politik akan memfokuskan pada masalah konsolidasi demokrasi politik. Bidang ekonomi akan memfokuskan pada masalah pemulihan ekonomi nasional, membangun ekonomi daerah, masalah pengangguran dan masalah penjualan aset negara. Bidang hukum akan memfokuskan pada pembangunan hukum untuk menegakkan keadilan. Bidang pendidikan akan memfokuskan pada pembangunan SDM sebagai investasi dalam pembangunan bangsa.Ketua FRI Marlin Rahman menegaskan, jika pemerintah tetap tidak mau mendengar masukan hasil konvensi, maka FRI akan mengambil langkah yang lebih keras. Salah satu pilihannya adalah dengan menghimpun 600 masyarakat kampus di Indonesia untuk turun ke jalan.Pernyataan senada juga disampaikan Sofian Effendi. "Kalau pemerintah tidak mau mendengar, kami akan turun ke jalan. Kita tak ingin hasil konvensi nanti hanya sebagai sebuah wacana. Kita ingin perubahan," tegasnya.Sementara Zulkifli Husein menegaskan, apa yang dilakukan FRI ini merupakan langkah proaktif sebagai bentuk tanggung jawab masyarakat kampus terhadap nasib agenda reformasi. Zulkifli Husein menolak jika langkah FRI ini dinilai sebagai sikap reaktif. "Kita tidak ingin ada reformasi jilid dua," tegasnya.Heru CN - Tempo News Room

Berita terkait

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

11 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

12 hari lalu

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Pengamat meyakini Prabowo bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Sikap Menteri Jokowi hingga Indef Soal Seruan Rekonsiliasi Nasional Usai Pemilu 2024

40 hari lalu

Sikap Menteri Jokowi hingga Indef Soal Seruan Rekonsiliasi Nasional Usai Pemilu 2024

Ekonom Indef menilai rekonsiliasi nasional usai Pemilu 2024 penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Baca Selengkapnya

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden

6 Februari 2024

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden

TKN Prabowo-Gibran mengklaim banyak sivitas akademika yang membela Jokowi. Muzani menyebut salah satunya adalah Forum Rektor.

Baca Selengkapnya

Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

18 Januari 2024

Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengatakan implementasi Kampus Merdeka saat ini masih kurang optimal. Saat ini, ada sejumlah persoalan yang muncul karena ada banyak hal yang menghantui perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

16 Januari 2024

Jadi Ketua Forum Rektor 2023-2024, Rektor Unesa Siap Laksanakan Arahan Presiden

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan terpilih sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina

15 Januari 2024

Cerita Jokowi Saat Kunjungi Kampus di AS: Mahasiswa Indonesia Cuma 5, Terbanyak Cina

Menurut Jokowi, SDM yang berkualitas merupakan potensi terpenting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Baca Selengkapnya

Jumlah Lulusan Pascasarjana Indonesia Kalah dengan Vietnam, Jokowi Ingin Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

15 Januari 2024

Jumlah Lulusan Pascasarjana Indonesia Kalah dengan Vietnam, Jokowi Ingin Penerima Beasiswa LPDP Naik 5 Kali Lipat

Jokowi menyatakan hal itu untuk mengejar ketertinggalan rasio jumlah lulusan pascasarjana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

15 Januari 2024

Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif

Jokowi mengaku kaget saat mengetahui jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya