TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch melaporkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi ke Badan Reskrim Markas Besar Kepolisian RI. Laporan ini berisi dugaan terjadinya pemerasan yang dilakukan anggota DPRD Bekasi ini terhadap Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rintisan Sekolah Bertaraf Indonesia, Tambun Selatan, Bekasi.
"Kita melaporkan adanya dugaan pemerasan," kata anggota ICW, Febri Hendri, saat ditemui di depan Bareskrim Polri, Senin, 14 Mei 2012.
Febri sendiri tidak memberikan penjelasan detail mengenai kasus ini. Ia ingin melaporkan lebih dahulu ke polisi sebelum memberikan keterangan.
Ia juga memperlihatkan sejumlah bukti berupa kuitansi dari pembayaran yang dilakukan SMAN 1 RSBI Tambun Selatan kepada anggota DPRD Bekasi. Beberapa kuitansi ini antara lain sebesar Rp 100 juta, Rp 70 juta, Rp 15 juta, dan Rp 10 juta.
Selain melaporkan dugaan pemerasan RSBI ini, Febri juga hendak mempertanyakan beberapa kasus korupsi yang ditangani polisi. "Kita ingin menanyakan bagaimana perkembangan penanganan kasus korupsi di daerah, terutama yang ditangani oleh polda dan polres," kata Febri.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman
22 hari lalu
Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras
16 Maret 2023
Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.
Baca SelengkapnyaRafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan
15 Maret 2023
Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP
12 Februari 2023
Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaDigugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik
11 Februari 2023
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaDigugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP
11 Februari 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta
Baca SelengkapnyaHari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan
14 Agustus 2022
Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.
Baca SelengkapnyaAlasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan
5 Juni 2022
Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..
Baca SelengkapnyaICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi
21 Mei 2020
Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.
Baca SelengkapnyaDinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar
30 Desember 2019
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.
Baca Selengkapnya