Serpihan pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, foto diambil dari Helikopter Super Puma TNI AU dengan pilot Mayor Pnb Levi dari Lanud Atang Sanjaya, Bogor, Jawa Barat, (10/5). ANTARA/TNI AU
TEMPO.CO, Bogor - Tim SAR yang telah melewati pos akhir (Pos III) Gunung Salak, Bogor, telah melihat pesawat Sukhoi jenis Superjet SJ 100/95 yang terjatuh pada dinding tebing Sungai Ciapus. Tim itu sedang mengakses jalan ke tebing hulu sungai yang terletak di Gunung Salak itu.
"Kami sedang berada di ketinggian 2.096 dan telah melihat pesawat itu," kata anggota tim melalui alat komunikasi Badan SAR Nasional, yang terus dipantau di posko I, Pasir Manggis, Cisalak, kaki Gunung Salak, Bogor, Jumat, 11 Mei 2012.
Anggota tim yang menyebut dirinya tim Alfa itu mengaku sedang berupaya mencari akses jalan ke lokasi pesawat. "Kami sedang membuka jalan ke sana," kata dia.
Namun demikian, ia tak menceritakan kondisi pesawat yang mereka lihat itu. Dari pembicaraan melalui alat komunikasi tersebut, mereka sepertinya meminta agar helikopter diterjunkan ke lokasi pesawat karena medan yang sulit. "Kemungkinan pake heli," kata salah seorang anggota tim yang berada di Gunung Salak tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Jakarta I Ketut Parwa menegaskan tidak akan menerjunkan pesawat ke atas Gunung Salak. Sebab cuaca yang tidak menentu dan kabut yang tebal bisa membahayakan pilot helikopter.
Helikopter yang dipersiapkan tak jauh dari pos I untuk mengevakuasi jenazah ke Bandara Halim Perdanakusuma. Jenazah akan diangkut secara manual dari atas puncak Salak.
Meski demikian, penjelasan tentang terlihatnya pesawat Sukhoi belum disampaikan secara resmi oleh Badan SAR. Sementara situasi di pos I terlihat mendung, kabut mulai turun menyelimuti posko. Adapun lereng Gunung Salak sudah berwarna putih akibat embun.