TEMPO Interaktif, Banten: Gerakan golongan putih (Golput) yang bertujuan tidak ikut dalam pemilihan umum (Pemilu) perlu dilakukan untuk menekan aktor-aktor politik yang umumnya tidak reformis. Demikian dikatakan Sri Bintang Pamungkas, Ketua Umum Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) dalam dialog interaktif bertema "Golput Solusi atau Abrasi", di Serang, Senin (1/3)."Saya kecewa karena sistem Pemilu yang memilih pemimpin bangsa tidak trasparan. Golput bisa dijadikan alat untuk menekan majunya politikus yang tidak reformis," kata Sri Bintang. Untuk itu, mahasiswa dan masyarakat Banten diajak untuk mendukung gerakan Golput karena para calon pemipin yang tampil pada Pemilu kali ini bukanlah figur-figur reformis. "Kita tidak mau lagi dipimpin seorang yang berjiwa koruptor dan memperkaya diri sendiri tanpa mau memperhatikan rakyat. Yang maju saat ini kebanyakan tidak bersih dan wajib tidak dipilih," katanya.Menurut Sri Bintang, semua pihak juga harus waspada terhadap campur tangan pihak asing dalam Pemilu 2004. Indikasinya, banyak antek-antek asing ikut berperan dalam penentuan lolosnya partai politik yang akan ikut Pemilu. "Pihak asing akan melawan elemen masyakarat seperti lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa dan partai politik yang gencar menciptakan kepemimpinan kredibel," kata Sri Bintang. Pihak asing juga dinilai lebih menyukai sedikitnya peserta Pemilu, agar bisa dikontrol dan digandeng. Faidil Akbar - Tempo News Room