TEMPO.CO, Surakarta – Peringatan Hari Tari Sedunia yang jatuh pada 29 April 2012, Surakarta kembali ikut terlibat. Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Widdi Srihanto mengatakan Surakarta akan menyelenggarakan Solo Menari 24 Jam untuk memperingati Hari Tari Sedunia.
“Kami ingin terus melestarikan dan mengembangkan kesenian Indonesia seperti tari,” kata Widdi kepada wartawan di kantornya, Rabu, 25 April 2012. Solo Menari terbagi antara di lingkup kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo dan di luar kampus.
Pembukaan secara resmi dilakukan di ISI Solo pada 29 April 2012 pukul 06.00 WIB, bertepatan dengan dimulainya pertunjukan tari selama 24 jam tanpa henti oleh tiga penari, yaitu Dionisius dari Solo, Muh Hery Haryanto (Madiun), dan Muh Orisham bin Osman (Singapura).
Sementara pembukaan di luar kampus dipusatkan di rumah dinas Wali Kota Surakarta bersamaan dengan Hari Bebas Kendaraan pada pukul 07.30 WIB.
Widdi menerangkan yang akan menari saat pembukaan adalah Wali Kota Surakarta Joko Widodo, Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo dan Panglima Daerah Militer IV Diponegoro Mayjen TNI Mulhim Asyrof serta Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Didiek Sutomo Triwidodo.
“Kebetulan pada saat yang sama Pangdam dan Kapolda ada acara di Solo. Dan sudah menyatakan bersedia menari saat pembukaan,” ujarnya. Ketua panitia Dwi Wahyudiarto mengatakan saat pembukaan di kota ada aksi menari di atas becak dengan koreografer Eko Supriyanto. “Ada 50 becak yang disiapkan dan nantinya ada pertunjukan menari dari lokasi pembukaan ke Balai Kota Surakarta,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Dia menambahkan lokasi tari di kota misalnya di Ngarsopuro, Solo Square, Solo Grand Mall, Solo Paragon, Loji Gandrung, dan Plaza Sriwedari. Sedangkan lokasi tari di dalam kampus ISI Solo seperti Teater Terbuka, Teater Humardani, Taman Eden, Pendopo, dan Teater Besar.
Tiap lokasi akan ada penari yang menari secara bergantian. Misalnya pentas di Taman Humardani pukul 08.30-10.00 dan disambung penari di Taman Eden dari pukul 10.00 hingga 11.30. Begitu seterusnya hingga Solo Menari 24 Jam ditutup pada Senin, 30 April 2012, pukul 06.00 WIB.
Ada 49 kelompok tari yang terlibat. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Madiun, dan Malang. “Bahkan Yogyakarta akan menampilkan penari dari Kasultanan dan Pakualaman,” ujarnya.
Dia mengatakan Solo Menari 24 Jam sudah menjadi ikon Solo di bidang tari yang menyedot perhatian masyarakat luas. Terbukti saat ini separuh penari berasal dari luar kota. Solo Menari 24 Jam yang memasuki penyelenggaraan ke-6 mengusung tema “Meretas Batas dalam Nuansa Warna”.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan
42 hari lalu
Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?
7 Desember 2023
Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.
Baca SelengkapnyaHNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024
28 Juli 2023
Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.
Baca SelengkapnyaAda Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan
25 April 2023
Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.
Baca Selengkapnya4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan
21 Januari 2023
Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.
Baca SelengkapnyaLibur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi
14 Desember 2022
Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.
Baca SelengkapnyaDua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim
3 September 2022
Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi
Baca SelengkapnyaSiap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo
23 Maret 2021
Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.
Baca SelengkapnyaPertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi
20 Februari 2021
Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.
Baca SelengkapnyaProduksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?
1 Desember 2020
Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.
Baca Selengkapnya