TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Bernard Kenth Sondakh menolak anggapan adanya kasus perebutan pulau dengan negara lain. "Tidak ada satu pun," ujar Bernard sebelum melakukan pemantaun udara di Kepualauan Batam, Sabtu (21/2). Menurut Bernard saat ini memang masih banyak pulau terluar yang batasannya dengan negara lain belum terselesaikan. Ia mencontohkan Indonesia belum mepunyai batas yang jelas dengan Timor Lorosae. "Dulu tidak ada masalah, tetapi sekarang Timor Lorosae sudah merdeka," katanya. Bernard menjelaskan pemasangan patok atau prasasti seperti di pulau Nipah juga akan dilakukan di pulau-pulau terluar lainnya terutama berbatasan dengan negara lain. "April nanti kami akan pasang prasasti Pulau Miangas yang merupakan perbatasan dengan Filipina," ujarnya.Mengenai penamabnan pasir laut, Bernard menjelaskan saat ini sudah tidak ada lagi. Namun, kata dia, polanya berubah menjadi penambangan pasir granit di darat, karena hal ini belum dilarang. Untuk itu pihaknya meminta ke deperteman perindustrian dan perdagangan untuk melarang penambangan pasir granit ini. "Kalu kita lihat dari atas pulau-pulau kita itu berlubang ditengahnya," katanya.Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Soetarto menegaskan pemerintah akan melakukan reklamasi terhadap pulau terluar milik Indonesia yang makin lama hilang karena abrasi. "Kalau sampai hilang kita bisa kehilangan titik tanda dengan negara lain. Kita tidak ingin kehilangan pulau-pulau itu," katanya. Dewi Retno - Tempo News Room
Berita terkait
Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai
3 menit lalu
Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?